PR PANGANDARAN - Dokter sekaligus influencer, Tirta Mandira Hudhi atau lebih akrab disapa dr. Tirta kembali menyuarakan komentarnya soal kebijakan pemerintah di masa pandemi Covid-19.
Kali ini, dr. Tirta mengkritik soal kebijakan pemerintah yang dicanangkan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi terkait PCR Antigen sebagai salah satu syarat masuk mal, selain kartu vaksin.
Menurut dr. Tirta, kebijakan PCR sebagai syarat masuk mal dianggap tidak adil untuk kesehatan masyarakat, sementara masih banyak masyarakat luar Jawa yang kesulitan soal PCR.
Baca Juga: Cek Keberuntungan 12 Zodiak Rabu 11 Agustus 2021, Orang yang Dekat Pisces Jadi Emosional
"Masuk mall di Jakarta, wajib PCR. Harga PCR Rp850.000. Orang luar Jawa aja PCR masih nunggu lima hari," tulis dr. Tirta dalam unggahan Twitter @tirta_hudhi.
Lebih lanjut, dr. Tirta mengkritik pemerintah dan menjelaskan dengan singkat apa itu fungsi dari PCR.
"Anda anda ini tau gak fungsi PCR apa? Ya buat test tracing. Malah jadi syarat A I U E O," katanya dalam akun Instagram @dr.tirta.
Menurutnya, kebijakan PCR sebagai syarat masuk mal berbanding terbalik dengan PCR di luar Jawa yang masih terhitung susah hingga bisa memakan waktu sampai 5-14 hari.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 11 Agustus 2021: Ternyata Elsa Bukan Ingin Membunuh Roy, Melainkan...
"Di Jakarta PCR buat syarat masuk mall. Anda kapan2 ngopi. Bisa vidcall (video call) sama pasien saya, jadi tau susahnya PCR di luar jawa," ungkapnya.
dr. Tirta mengungkapkan jika harga satu PCR adalah Rp850.000, sementara 1 antigen Rp235.000, serta menyarankan pemerintah agar tidak menghabiskan stok PCR hanya untuk ke mal.
"Daripada anda abis-abiskan stock PCR buat ke mall, sebarin aja PCR ke luar jawa biar adil. Kan anda bisa tu donasi ke luar jawa," katanya.
Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini Rabu, 11 Agustus 2021 di SCTV, RCTI, ANTV, dan NET TV, Ada Ikatan Cinta dan 86
Lebih lanjut, dr. Tirta mengomentari pernyataan Mendag soal 'yang ke mall harus sehat', serta menyebut jika kebijakan pemerintah soal PCR adalah ajang berjualan.
"Kalo gitu kagak usah ke mall sekalian, sesuai saran anda. Oh ya TAPI pikirkan nasib ojol-ojol yah, yang pickup pesenan dong.
"Kesehatan buat semua rakyat. Ini mau jualan PCR apa gimana?" tulisnya.
Baca Juga: Andrew Cuomo Mundur dari Jabatan Gubernur New York karena Skandal Pelecehan Seksual
dr. Tirta pun menyarankan untuk pergi ke toko-toko UMKM yang tidak memiliki syarat apapun.
Kendati begitu, ia menyoroti bagaimana nasib pegawai, ojol, hingga tenant yang berada di mal saat semua masyarakat beralih ke toko UMKM karena PCR jadi syarat masuk mal.
"Tapi nasib pegawai mall? Nasib ojol? Nasib tenant yg kehilangan customer? Mereka juga butuh omset. Karena sewa trus berjalan," pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi