Tata Cara Puasa Rajab, Mulai Sabtu 13 Februari 2021 Beserta Niatnya

12 Februari 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi niat Puasa Rajab. / Pixabay/chiplanay

PR PANGANDARAN – Tanggal 13 Februari 2021 menjadi tanggal 1 bulan Rajab dalam kalender hijriah sehingga tata cara puasa Rajab harus mulai dipahami oleh setiap Muslim.

Memahami tata cara puasa Rajab bertujuan agar puasa yang dijalankan sesuai dengan anjuran dan ibadah diterima Allah SWT.

Setiap Muslim wajib memahami tata cara puasa Rajab ini sebelum melaksanakan puasa Rajab yang dimulai pada Sabtu, 13 Februari 2021.

Baca Juga: Bisnis Kuliner di Tokyo Tutup Gegara Covid-19, Herjunot Ali Beberkan Total Kerugian: Lumayan Kebelilah Motor

Adapun tata cara puasa Rajab yaitu:

- Puasa dimulai dengan niat.

- Niat dapat diucapkan satu hari sebelum atau saat melakukan puasa.

Baca Juga: Dianggap 'Terlalu Seksi', Facebook Blokir Foto Sapi Hasil Fotografer Inggris

Niat puasa Rajab yang diucapkan satu hari sebelumnya yaitu:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Rajaba lillahi ta’ala.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah AWT.

Baca Juga: Kesampingkan Perpecahan, Kelompok Etnis Myanmar Bersatu Lawan Kudeta Militer: Ini Pertarungan

Sementara niat puasa Rajab untuk siang hari yaitu:

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Rajaba lillahi ta’ala.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT

Baca Juga: Istri Dianggap Terlalu Seksi hingga Maell Lee Gandeng 11 Pengacara, Begini Alasan Ratna Juwita Diceraikan

- Menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan dan minum mulai terbit fajar sampai matahari terbenam.

- Membatalkan puasa saat azan Magrib.

Untuk tata cara puasa Rajab ini sebaiknya dihafalkan karena berpuasa Rajab sangat dianjurkan pada bulan-bulan agung berdasarkan keterangan Syekh Nawawi Banten.

Baca Juga: Berjiwa Psikopat, Pria AS Ini Tembak Mati Putrinya Sambil Telepon dengan Istrinya

Artinya: Kesepuluh puasa pada bulan-bulan terhormat, yaitu empat bulan: Muharram, Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah. Bulan paling utama adalah Ramadhan, kemudian Muharram, lalu Rajab, selanjutnya Dzulhijjah, kemudian Dzulqa’dah, lalu Sya’ban. Ucapan mereka dilihat secara zahir mengatakan bahwa pada bulan selain yang disebutkan kesunahannya sama.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler