Diet Nordik, Gaya Hidup yang Hanya Makan Bahan Liar Tersedia dari Alam

- 11 Februari 2021, 21:15 WIB
Ilustrasi diet Nordik
Ilustrasi diet Nordik /Pexels/natasha spencer

PR PANGANDARAN - Setiap tahunnya, majalah ternama Amerika Serikat US News and World Report selalu memberi peringkat akan banyak hal, termasuk diet. Mereka mengevaluasi setiap entri untuk penurunan berat badan jangka pendek, penurunan berat badan jangka panjang, manfaat kesehatan umum, dan kemampuan mengikuti. Namun begitu muncul diet Nordik yang masuk dalam urutan ke-9 dalam daftar peringkat tahunan tersebut.

Apa sebenarnya diet Nordik itu?

“Ini adalah pola makan nabati yang sehat, makanan utuh, yang berfokus pada mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah, biji-bijian alih-alih biji-bijian olahan, dan organik, lokal, dan liar sesering mungkin,” ungkap ahli gizi holistik Maria Marlowe, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Vogue.

"Diet Nordik mirip dengan paleo dalam fokusnya pada makanan utuh, nyata dan produk hewani berkualitas tinggi, tetapi lebih menekankan pada makanan nabati dan makanan laut liar daripada daging," jelasnya

Baca Juga: Warga AS Mengaku Melihat UFO, Pemerintah Tegaskan Itu Rudal Mematikan

Artinya, diet Nordik adalah salmon yang ditangkap di sungai daripada dibudidayakan; buah beri yang dipelihara alam bukannya dibudidayakan; dan telur yang dibesarkan di padang rumput (secukupnya).

Mengapa semuanya dari alam ? Makanan liar lebih tinggi nutrisinya, bahkan disebut ebih enak.

“Dari segi rasa, memilih makanan liar dan lokal biasanya akan lebih beraroma karena dianggap lebih segar atau dipetik pada puncak kematangan ketika nutrisi dan rasa produk berada pada titik tertinggi. Terlebih lagi, beri liar — makanan pokok dalam diet Nordik — seringkali lebih kecil dan lebih terkonsentrasi baik dalam rasa maupun nutrisi daripada beri besar padat air yang Anda temukan di toko kelontong, ”kata Marlowe.

Baca Juga: Rangkuman Nasib Cinta 12 Shio di Imlek 2021: Ada yang Tergoda dan Selingkuh hingga Harus Menikah

Sebagai informasi, Analisis Departemen Pertanian 2010 menemukan bahwa blueberry liar memiliki antioksidan dua kali lipat dari blueberry yang dibudidayakan di pertanian.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Vogue


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x