Kajian Ramadhan: Kisah Tamim Ad-Dari Warga Nasrani yang Bertemu Dajjal, Hijrah ke Madinah Lalu Masuk Islam

13 April 2021, 03:00 WIB
Kajian Ramadhan: Kisah Tamim Ad-Dari Warga Nasrani Bertemu Dajjal, Hijrah ke Madinah dan Masuk Islam /Pixabay/chiplanay

PR PANGANDARAN - Tamim Ad-Dari adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang dulunya merupakan seorang warga Nasrani Palestina, berjumpa Dajjal dalam sebuah perjalanan ke Jazirah Arab.

Setelah pulang ke rumah, Tamim Ad-Dari berhijrah ke Madinah dan memutuskan masuk Islam. Tamim Ad-Dari yang berada di Madinah menceritakan kejadian yang dialaminya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wassalam.

Mendapat kabar dari Tamim Ad-Dari, beliau lantas mengumpulkan para sahabat dan menyampaikannya kepada mereka. Sehingga, tak perlu diragukan lagi kisah sahabat Nabi ini benar dan sahih.

Baca Juga: Lengkap! Doa Sahur dan Buka Puasa Serta Lafal Niat Puasa Ramadhan 

Allah tidak ridha jika rasul-Nya menyebarkan berita bohong. Di samping itu, tidak ada celah sedikit pun bagi Tamim Ad-Dari untuk berbohong di hadapan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Setelah mendapat kabar tersebut, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam naik minbar seraya tertawa kecil untuk memberi kabar kepada para sahabat tentang kabar yang menurutnya menyenangkan atau menakutkan tentang Tamim Ad-Dari.

 

“Demi Allah, aku tidak mengumpulkan kalian untuk sebuah kabar yang menyenangkan atau yang menakutkan. Namun, aku kumpulkan kalian karena Tamim Ad-Dari yang dulunya adalah seorang Nasrani. Kemudian, dia datang berbaiat dan masuk Islam. Selain itu, dia juga menyampaikan sebuah cerita yang sesuai dengan apa yang ingin aku ceritakan tentang Dajjal.” kata Nabi Muhammad SAW dihadapan para sahabat.

Baca Juga: Buktikan Geram dan Tuduh Hotman Paris Pelanggaran Kode Etik, Hotma SItompul Mengadu ke PERADI

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam meneruskan kisahnya, “Tamim bercerita bahwa pada suatu ketika dirinya menaiki kapal laut bersama tiga puluh orang dari kabilah Lakhm dan Judzam. Selama satu bulan lamanya, mereka terombang-ambing di atas gelombang lautan. Sampai akhirnya mereka berlabuh di sebuah pulau yang ada di tengah lautan menjelang matahari terbenam. Mereka duduk tak jauh dari kapal. Beberapa waktu kemudian, mereka masuk ke dalam pulau dan menjumpai sebuah hewan yang berbulu lebat."

"Saking lebat bulunya hewan tersebut, mereka tidak tahu mana kubul dan mana duburnya. Mereka kemudian memberanikan diri berkata kepada hewan tadi, ‘Celakalah, hewan apa engkau?’ Anehnya, hewan itu bisa menjawab, ‘Aku adalah Al-Jassasah.’ Mereka kembali bertanya, ‘Apa itu hewan Al-Jassasah?’ Si hewan berkata, ‘Wahai kaum, pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di sebuah gereja. Sebab, dia sangat merindukan kabar kalian’.”   

Seperti yang dikisahkan Rasulullah, Tamim menuturkan, “Setelah hewan tersebut menyebutkan seorang laki-laki kepada kami, kami menjadi takut. Jangan-jangan hewan itu adalah setan. Meski demikian, kami penasaran dan segera pergi menuju gereja yang ditunjukkan hewan tadi. Begitu sampai, ternyata benar di dalam gereja sudah ada sosok manusia terbesar sejauh yang pernah kami lihat. Dia diikat dengan kuat. Sedangkan kedua tangannya disimpan di tengkuknya. Dari kedua lutut sampai mata kakinya terikat dengan besi. Kala itu, kami bertanya, ‘Celakalah, siapakah kau?’ Manusia raksasa itu menjawab, ‘Kalian sudah bisa mengetahui kabarku, sekarang sampaikankah kepadaku, siapakah kalian?’”   

Baca Juga: Pilih Aktor dibanding Jadi Ustaz hingga Sering Dihujat, Abidzar ke Ayahnya: Apakah Aku Tumbuh Sesuai Rencana?

Rombongan Tamim Ad-Dari menjawab, “Kami semua adalah orang Arab. Kami berlayar dengan sebuah kapal. Tiba-tiba kami dihadang ombak dan gelombang. Kami pun terombang-ambing selama satu bulan. Sampai akhirnya, kami berlabuh di pulaumu ini. Tiba-tiba, kami berjumpa dengan seekor hewan yang lebat bulunya dan ia meminta untuk ke sini menemuimu. Sebab, tuturnya, kau begitu merindukan kabar kami, sehingga kami pun segera menemuimu.” 

Laki-laki itu berkata, “Sekarang sampaikanlah kepadaku tentang kurma Baisan.”

Dituturkan oleh Tamim Ad-Dari, “Kami balik bertanya, ‘Tentang apanya yang ingin engkau tanyakan?’   

Baca Juga: Sempat Dilamar Kakek Tajir 90 Tahun dan Dapat Rp2 Miliar, Lucinta Luna Gagal Nikah Gegara Hal ini

‘Yang aku tanyakan kepada kalian, apakah kurma itu masih berbuah?’ 

‘Masih.’ 

 ‘Andai kurma itu nyaris tak berbuah. Sekarang sampaikanlah kepadaku tentang danau Ath-Thabariyyah.’ 

 ‘Tentang apanya yang ingin engkau tanyakan?’ 

‘Apakah ia masih terisi air?’ 

‘Danau itu masih banyak airnya.’   

‘Sekiranya air danau itu sudah hampir kering,’ ucap si laki-laki.”   

Baca Juga: Bercerai, Desiree Tarigan Diperingatkan akan Ada Sosok yang Miliki Niat Jahat Sengaja Mendekat

Laki-laki itu kembali bertanya, “Sekarang kabarkanlah kepadaku tentang sumur Zughar.”   

“Tentang apanya yang ingin engkau tanyakan?” tanya mereka. 

 “Apakah sumur itu masih ada airnya? Apakah warga sekitar masih bercocok tanam dengan air sumur tersebut?”   

Baca Juga: Jangan Keliru! Ini Doa dan Niat Mandi Puasa Ramadhan yang Benar

Kemudian, rombongan dari Tamim Ad-Dari menjawab bahwa sumur itu airnya masih banyak dan penduduk masih berladang dengan airnya.

Laki-laki dalam gereja itu kembali menanyakan pertanyaan lainnya, “Lalu kabarkanlah kepadaku tentang nabi orang-orang Arab? Apa yang telah dia lakukan? Dia lahir di Makkah dan hijrah ke Madinah. Apakah nabi itu diperangi oleh orang-orang Arab?”   

“Betul,” jawab kawan-kawan Tamim Ad-Dari. 

“Lalu apa yang dia lakukan terhadap orang-orang Arab?”   

Baca Juga: Lirik Lagu Days and Years - SHINee Beserta Terjemahan Bahasa Indonesia

Kawan-kawan Tamim Ad-Dari pun mengabarkan sejelas-jelasnya bahwa sang nabi telah muncul di tengah masyarakat Arab dan ditaati oleh mereka.   

Terdengar si laki-laki bertanya lagi, “Apakah itu sudah terjadi?”   

“Benar,” tegas mereka.   

“Nabi itu lebih bagus bagi mereka jika mereka menaatinya. Karena itu, dia memberitahu kalian tentangku. Sesungguhnya, aku ini Al-Masih Dajjal. Aku hampir saja diizinkan keluar. Setelah keluar, aku akan berjalan di muka bumi. Tidaklah aku biarkan satu kampung pun kecuali akan aku singgahi dalam empat puluh hari selain kota Makkah dan Madinah. Keduanya diharamkan kepadaku. Setiap kali aku akan masuk ke dalam keduanya atau masuk ke dalam salah satunya, aku dihadapi satu malaikat dengan pedang terbungkus sarung di tangannya, yang siap dihunuskan untuk menghalangiku. Setiap jalan bukit yang ada di kota itu akan ada malaikat yang menjaganya.”

Baca Juga: Lirik Lagu Atlantis - SHINee Lengkap Terjemahan Bahasa Indonesia

Kisah Tamim Ad-Dari ini diriwayatkan oleh Fatimah Binti Qais, disarikan dari hadits riwayat Muslim dalam Shahihnya dalam 'Kitab al-Fitan wa Asyrath al-Sa‘ah, Bab Qishah A-Jasasah', nomor hadis 2942. Wallahu ‘alam.***

 

 
Editor: Nur Annisa

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id

Tags

Terkini

Terpopuler