PR PANGANDARAN – Pernahkah Anda mendengar istilah SAD atau gangguan afektif musiman?
Gangguan afektif musiman biasanya dirasakan oleh orang-orang yang tinggal dengan banyaknya perubahan musim.
Salah satu gejala Anda merasakan gangguan afektif musiman atau SAD adalah merasa cemas, serta lekas marah.
Namun, bukan hanya merasa cemas dan lekas marah, SAD atau gangguan afektif musiman juga memiliki gejala lainnya.
Apa saja gejala lain akibat SAD atau gangguan afektif musiman?
Berikut ini gejala yang diakibatkan oleh gangguan afektif musiman atau SAD.
Baca Juga: Dinar Candy Terancam UU Pornografi dan ITE, Yusri: Nanti Akan Naik ke Penyidikan
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari mentalhealth.gov, beberapa orang mengalami perubahan perasaan yang serius selama musim dingin.
Terutama ketika mereka kurang mendapatkan cahaya matahari.
Kondisi ini dinamakan gangguan afektif musiman atau SAD (Seasonal Affective Disorder).
Baca Juga: Ditusuk Jarum 18 Ribu Kali, Kevin Aprilio Curhat ke Deddy Corbuzier: Itu Darahnya Banyak Juga
Diketahui, SAD merupakan salah satu jenis depresi.
Biasanya pengidap SAD merasakan perubahan suasana perasaan mereka ketika musim semi atau musim panas.
Lebih lanjut, diketahui tidak semua orang yang mengidap SAD memiliki gejala yang sama.
Baca Juga: Badan Amal Ini Sebut Konflik Gaza Sebabkan Rekor Peningkatan Antisemitisme Inggris
Termasuk diantaranta sebagai berikut:
· Perasaan sedih, cemas atau merasa hampa
· Merasa putus asa dan atau pesimis
· Merasa bersalah, tidak berharga atau tidak berdaya
· Lekas marah, gelisah
· Kehilangan minat atau keinginan pada aktivitas yang selama ini digemari
· Kelelahan dan kehilangan energi
· Kesulitan berkonsentrasi, serta mengingat
· Kesulitan membuat keputusan
· Kesulitan tidur atau terlalu banyak tidur
· Perubahan berat badan
· Berpikir untuk mati atau bunuh diri.
Baca Juga: Simak Tata Cara Daftar Upacara Virtual HUT RI yang ke-76!
SAD dapat diatasi dengan perawatan menggunakan terapi cahata.
Namun, hampir setengah orang yang mengalami SAD tidak menanganinya dengan terapi cahaya saja.
Obat antidepresan serta terapi bicara juga dapat mengurangi simptom dari SAD, serta dikombinasikan dengan terapi cahaya.***