Kenali Gejala LALILULELO Usai Sembuh dari Covid-19, Bisa Linglung hingga Banyak Lupa

18 Agustus 2021, 11:50 WIB
Seseorang bisa mengalami gejala LALILULELO setelah sembuh dari Covid-19. /PIXABAY/Geralt/

PR PANGANDARAN - Banyak penyintas Covid-19 yang merasakan gejala long covid menyerang kondisi tubuh usai dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Dokter spesialis saraf di Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr. Pukovisa Prawirohardjo, Sp.S(K), mengungkapkan terdapat gejala penurunan fungsi kognitif setelah sembuh dari Covid-19, meliputi linglung hingga banyak lupa, serta lemot (pikiran melambat).

Gejala tersebut disebut dengan 'LALILULELO', kepanjangan dari labil emosi atau pendiriannya, linglung, lupa, lemot, dan logika berpikir menurun.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Lesti Kejora Diikat Kain Batik dengan Sang Ibunda dan Dipangku Sang Ayah

"Terdapat gejala dini pikun atau demensia yang disingkat LALILULELO. Bila menemukan 1 dari 5 gejala ini, segera lakukan pemeriksaan ke dokter," ujar dia dalam siaran pers RSUI, Selasa, 17 Agustus 2021, sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul 'Apa Itu Gejala LALILULELO yang Bisa Muncul Setelah Sembuh dari Covid-19?'.

Sebuah studi yang dipresentasikan dalam Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer atau Alzheimer's Association International Conference pada 29 Juli 2021 di Denver, Colorado menemukam banyak penyintas Covid-19 mengalami ’kabut otak'.

Tak hanya itu, mereka juga mengalami gangguan kognitif lainnya beberapa bulan setelah pemulihan.

Sementara dalam studi itu, para peneliti dari University of Texas Health Science Center di San Antonio Long School of Medicine dan kolega mereka mempelajari kognisi dan indra penciuman pada hampir 300 orang dewasa di Argentina yang mengalami Covid-19.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Menikah di Hari Asyura, Ustaz Adam Sebut Hal Buruk serta Baiknya

Setelah mempelajari partisipan yang sembuh setelah tiga sampai enam bulan usai infeksi Covid-19, mereka menemukan separuhnya mengalami masalah terus lupa akan sesuatu.

Hasi itu akhirnya menambah deretan hasil studi terkait gejala long covid yang terdapat lebih dari 200 gejala, seperti lupa hingga hilang ingatan.

 

Namun, sebelumnya, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal EClinicalMedicine The Lancet pada 22 Juli lalu menunjukkan, penyintas Covid-19 termasuk mereka yang tidak lagi melaporkan gejala memperlihatkan defisit kognitif signifikan.

Baca Juga: Naik Drastis! Helmy Yahya Sebut Orang Kaya Baru di Indonesia Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Kondisi ini dialami baik oleh mereka yang dulu dirawat di rumah sakit maupun yang tidak.

Untuk itu, Pukovisa merekomendasikan pemeriksaan kesehatan pasca-Covid-19 bagi yang merasa mengalami gangguan kognitif setelah sembuh dari Covid-19.

Menurutnya, pemeriksaan ini dapat mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh terutama tekanan darah, sistem pernapasan, indeks massa tubuh, jantung pembuluh darah dan pencernaan, skrining keluhan saraf, skrining kognitif, pemantauan risiko otak sehat dan pemeriksaan darah serta radiologi jika dibutuhkan.

Baca Juga: Ada Potensi 'Perang' Chip antara AS -Tiongkok, Jepang Harus Memutar Otak Menangkan Persaingan

 

Sementara itu, berdasarkan beberapa penelitian, infeksi virus corona tidak hanya menyerang saluran pernapasan, tetapi juga dapat berdampak negatif terhadap saraf dan otak.

Adapun sebuah penelitian di Meksiko menunjukkan dari 370 pasien yang dirawat, sekitar 20 persen mengalami gejala neurologis mulai dari sakit kepala, anosmia, ageusia hingga gangguan neurologis lainnya.

Sementara itu,  penelitian dari Oxford memperlihatkan, dari 236.379 pasien yang didiagnosis Covid-19, sebanyak 33,62 persennya mengalami gangguan neurologis dan psikiatris dalam 6 bulan setelahnya.

Baca Juga: Lesti Kejora Beri Surat Cinta untuk Rizky Billar Jelang Pernikahan, Apa Isinya?

Demikian, pada kondisi awal, gangguan saraf bisa berupa sakit kepala, gangguan penciuman dan pengecapan.

Sementara pada kondisi lanjut, gangguan saraf bisa berupa stroke, penurunan kesadaran dan kejang.

Oleh karena itu, pasien perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.***(Nurul Khadijah/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler