Obat Tetes Hidung Vitamin A Akan Diuji Coba untuk Membantu Memulihkan Indra Penciuman karena Covid-19

2 Oktober 2021, 12:00 WIB
Obat tetes hidung akan diuji untuk memulihkan indra penciuman usai Covid-19. /News Sky

PR PANGANDARAN - Kehilangan penciuman adalah salah satu gejala utama Covid-19, di samping kehilangan rasa, batuk terus-menerus, dan suhu tinggi yang menyertai.

Obat Tetes Hidung Vitamin A akan diuji coba selama 12 minggu dan akan dilihat apakah Obat Tetes Hidung ini dapat membantu mereka yang kehilangan indra penciuman setelah mengalami gejala Covid-19 atau tidak sama sekali.

"Uji coba Apollo" akan mengobati orang yang mengalami kehilangan penciuman atau indra penciuman yang berubah karena virus Covid-19 menggunakan Obat Tetes Hidung vitamin A.

Baca Juga: Waspada Asteroid! Batu Luar Angkasa yang Lebih Besar dari Big Ben Akan Melewati Bumi Minggu Depan

University of East Anglia (UEA) mengatakan penelitian dari Jerman telah menunjukkan potensi manfaat dari Vitamin A.

Timnya juga akan mengeksplorasi bagaimana pengobatan ini bekerja untuk membantu memperbaiki jaringan di hidung yang rusak akibat virus Covid-19.

“Semoga suatu hari nanti dapat membantu meningkatkan kehidupan jutaan orang di seluruh dunia yang menderita kehilangan penciuman, dengan mengembalikan indra kelima mereka” ucap juru bicara University of East Anglia (UEA) sebagaimana dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Sky News.

Baca Juga: Tangis Krisdayanti Pecah untuk Aurel Hermansyah: Jangan Pernah Bandingkan Dirimu dengan Siapa pun

Itu terjadi setelah sekelompok ahli Internasional menyarankan penggunaan steroid untuk mengobati kehilangan bau, alih-alih menyarankan pelatihan penciuman.

“Sangat sedikit bukti steroid akan membantu menghilangkan bau. Sebaliknya, mereka memiliki efek samping potensial termasuk retensi cairan, tekanan darah tinggi, dan masalah dengan perubahan suasana hati dan perilaku," ucap Profesor Carl Philpott dari UEA's Norwich Medical School.

Para ilmuwan merekomendasikan untuk mengendus setidaknya empat bau yang berbeda, dua kali sehari, selama beberapa bulan.

Baca Juga: Jaket Rp90 Juta Rusak, Raffi Ahmad Histeris hingga Kesal kepada Sensen di Depan Andre Taulany: Ini Apa?

“hal itu bertujuan untuk membantu pemulihan berdasarkan neuroplastisitas kemampuan otak untuk mengatur ulang dirinya sendiri untuk mengkompensasi perubahan atau cedera” tutur Profesor Carl Philpott menambahkan.

Mereka yang tertarik untuk berpartisipasi dalam studi vitamin A Universitas diminta untuk mencari rujukan dari dokter umum ke Klinik Bau dan Rasa di Rumah Sakit James Paget di Great Yarmouth Norfolk.

Studi yang didanai oleh National Institute for Health Research ini akan mulai merekrut peserta pada bulan Desember mendatang.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: News Sky

Tags

Terkini

Terpopuler