Uji Klinis Jamu AVC Berhasil Pulihkan Pasien Covid-19 Hanya dalam Waktu 3 Hari

15 Mei 2020, 15:03 WIB
ILUSTRASI jamu.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Para peneliti tengah gencar mengkaji terkait vaksin virus corona dengan harapan dunia segera pulih dalam waktu cepat.

Setelah Amerika Serikat berhasil meneliti obat malaria, Remdesivir untuk dipergunakan sebagai obat bagi penderita corona, beberapa peneliti termotivasi untuk melanjutkan penemuannya.

Tak hanya AS, Jerman dan Tiongkok yang tengah sibuk meneliti vaksin corona, para peneliti Indonesia pun tidak mau ketinggalan turut serta berperan dalam penemuan vaksin atau obat.

Baca Juga: Imbas Corona, Pengelola Bioskop Pamer Ratusan Kursi Jadi Sarang Jamur, Netizen Malah Bersyukur

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs Galamedia, tim peneliti dan penemu Independen Afiliasi Nahdatul Ulama (TPPI-ANU) telah melakukan serangkaian uji klinis untuk Jamu Anti Virus Corona (AVC).

Aktivitas ini dilakukan sebagai bagian dari kepedulian mereka terhadap bangsa ini, agar segera bisa terbebas dari pandemi Covid-19.

“Kami juga melakukan uji pencegahan kepada pejabat ASN Pemprov Jawa Barat yang secara sukarela menggunakan Jamu AVC ini”, ujar Asep Rukmana, Ketua I TPPI-ANU dalam siaran persnya, Kamis, 14 Mei 2020.

Baca Juga: Wakil Forum Ponpes: Pemerintah Tak Peka, Naikan Iuran BPJS saat THR PNS, TNI dan Polri Cair

Asep Rukmana mengungkap bahwa uji klinis akan diujicobakan kepada tiga pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19.

Hasil positif mereka diterbitkan oleh RSKK BPSDM dan RS DUSTIRA, yang sudah dikonfirmasi kevalidannya oleh pemerintah Indonesia.

Usai tiga hari pengobatan dengan menggunakan jamu AVC, ketiga pasien tersebut dinyatakan negatif pada uji swab ke-1 dan ke-2.

Baca Juga: Bungkam Seribu Bahasa, Berikut 5 Rahasia Wanita Capricorn yang Tak Diketahui Banyak Orang

Sebelumnya, tim PPNU telah menyampaikan rencanannya untuk melakukan uji swab ketiga pasien corona tersebut kepada Sekertaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja.

Kemudian, dilanjutkan dengan paparan kepada Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial (Yanbangsos) dan Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Barat pada 21 April yang lalu.

“Hal yang sama kami lakukan secara informal dan hasilnya 100 persen berhasil,” ujar Asep Rukmana menambahkan.

Baca Juga: Waspada Surat Bebas Covid-19 Palsu Rp 70 Ribu Beredar, Situs Belanja Online Ramai-ramai 'Take Down'

Sementara itu, Ketua II TPPI-ANU, Arie Gifary menyampaikan bahwa jamu AVC merupakan hasil kerja keras segenap anggota tim peneliti TPPI-ANU selama berbulan-bulan dengan dukungan dari berbagai pihak terkait.

“Semua dedikasi dan kerja keras ini didorong oleh rasa keprihatinan dan kepedulian yang sama, yakni terkait kapan bakal berakhirnya pandemi ini, sementara vaksin belum juga ditemukan,” jelasnya.

Menurut Arie Gifary, jamu AVC ini terbuat dari 100 persen bahan alami, dan diklaim tanpa efek samping dalam penggunaannya.

Baca Juga: Buat Geger Netizen, Polisi yang Pamer Senjata dan Bilang 'Pacarmu Bisa Gini? Diperiksa Propam

“Kami sangat berterimakasih atas dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah menindaklanjuti paparan kepada Sekda, Setiawan Wangasatmaja,” sambung Asep Sunarya sebagai Ketua III TPPI-ANU.

Terkait uji klinis, Sunarya menjelaskan bahwa pihaknya juga telah mengkomunikasikan secara lengkap.

Bahkan, kembali mendapatkan dukungan berupa komitmen untuk membantu proses BPOM di Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional (Kestrad) Kementrian Kesehatan.

Baca Juga: Viral Video Murid TK Menangis Kebingungan Mencari Kelasnya saat Kembali Bersekolah Usai Lockdown

“Harapan kami, Jamu AVC yang bahannya 100 persen alami dan tanpa efek samping ini, dengan bantuan semua pihak, termasuk rekan-rekan media,

"Bisa segera digunakan untuk mencegah dan mengobati covid-19 di Indonesia,” ujar Ketua IV TPPI-ANU, Yusuf Hamangku Rahayu.***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler