Waspada, Sengaja Tinggalkan Hand Sanitizer di Mobil Ternyata akan Berpotensi Sebabkan Ini

3 Juni 2020, 08:30 WIB
Ilustrasi hand sanitizer /Freepik

PR PANGANDARAN - Penggunaan hand sanitizer tengah banyak digemari masyarakat dunia sejak maraknya kasus pandemi Covid-19.

Hal ini lantaran, WHO telah merilis bahwa virus corona dapat hilang dengang mencuci tangan atau disemprot disinfektan yang terbuat dari etanol atau alkohol.

William L. Schreiber, PhD, ketua departemen kimia dan fisika serta koordinator laboratorium medis di Monmouth University menyebut hand sanitizer tidak berpotensi membakar mobil jika dibiarkan berada di kabin.

Baca Juga: Tak Dihuni Selama 2 Bulan, Mahasiswi di Bandung Terkaget-kaget Melihat Kamar Kost Dipenuhi Jamur

Ia menerangkan hand sanitizer yang kebanyakan terbuat dari etanol memiliki titik didih yang jauh lebih rendah daripada air.

"Bahan aktif dalam kebanyakan pembersih tangan adalah etanol.

"Ini jenis alkohol yang sama dengan yang ada dalam anggur, bir, dan minuman keras — hanya pada konsentrasi yang jauh lebih tinggi (sekitar 70 persen yang merupakan potensi yang diperlukan untuk menonaktifkan virus corona)," tutur William seperti dilansir dari Antara, Selasa 2 Juni 2020.

Ia menerangkan, etanol dapat memanas hingga titik didih jauh lebih cepat daripada air.

Baca Juga: Nyamar Jadi Pekerja LRT, Militer Tiongkok Dikabarkan Terciduk Polisi di Karawang, Cek Faktanya

Zat ini juga memiliki tekanan uap yang lebih rendah daripada air, yang berarti lebih cepat menguap pada suhu berapa pun.

Namun hand sanitizer yang ditinggalkan dalam mobil justru memiliki efek lain.

Karen Dobos, PhD, seorang profesor di departemen mikrobiologi, imunologi dan patologi di Colorado State University menyebut bila hand sanitizer yang ditinggalkan di dalam kabin mobil dengan udara yang panas, membuat isi cairannya tak lagi efektif digunakan.

Baca Juga: Corona Dikabarkan Berasal dari Bakteri dan Mudah Sembuh Hanya dengan Antibiotik, Ini Faktanya

"Alkohol menguap dengan sangat cepat di udara. Saat menguap, konsentrasi relatif alkohol turun, seperti halnya kemampuan membunuh kumannya," kata Dobos.

Situasi ini semakin rumit jika ada bahan hidrogen peroksida. Sinar UV bereaksi dengan hidrogen peroksida dan mengubahnya menjadi air.

"Akibatnya, kedua bahan aktif jadi kurang efektif. Karena alasan ini, pembersih tangan tidak boleh disimpan di bawah sinar matahari langsung, atau ditinggalkan (dalam mobil) terutama di suhu yang hangat," tutur Dobos.

Baca Juga: Terlibat Anarkisme dan Kerusuhan di AS, Pria Bertato Peta Kepulauan Indonesia Minta Maaf

Di sisi lain, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga efektivitas pembersih tangan.

Seperti diberitakan Pikiran-rakyat.com dengan judul Jangan Salah Kaprah, Hand Sanitizer Ternyata Tidak Bisa Memicu Mobil Terbakar, Dobos merekomendasikan menyimpan pembersih tangan pada suhu 45-75 derajat Fahrenheit (7,2-24 derajat Celcius).

Jika Anda menyimpannya di mobil Anda, sebaiknya taruh di dalam di konsol tengah mobil asalkan Anda tidak meninggalkannya di sana sepanjang hari.

Anda juga dapat menggunakan trik sederhana untuk memeriksa pembersih tangan Anda masih efektif yakni melihat viskositas pembersih di dalam botol.

Baca Juga: Vaksin Telah Lama Ditemukan, Kenapa Wabah Ebola Muncul Lagi di Kongo?

Cairan harus bergerak di sekitar botol dengan mudah, dan relatif cepat kering setelah berada di tangan Anda.** (Aldiro Syahrian)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler