Naskah Khutbah Jumat: 9 Jenis Bertutur Kata Sesuai Alquran, Hindari 'Perkataan' Mengandung Dosa

- 27 November 2020, 08:10 WIB
PELAKSANAAN salat Jumat di Masjid Agung Tasikmalaya.*
PELAKSANAAN salat Jumat di Masjid Agung Tasikmalaya.* //Asep MS/KP

Seorang guru berutur kata yang santun, pejabat bertutur kata yang beretika. Pun dengan seorang dai, tokoh masyarakat, petinggi ormas, dan lainnya hendaknya bertutur kata dengan ma’ruf, sesuai dengan kondisi sosial dan budaya.

Kedua, qaulan sadîdan (perkataan yang tegas dan benar)

'Qaulan sadîdan', perkataan yang benar, tegas, jujur, lurus, to the point, tidak berbelit-belit dan tidak bertele-tele. Yakni suatu pembicaraan, ucapan, atau perkataan yang benar, baik dari segi substansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata bahasa).

Baca Juga: Adipati Dolken Segera Persunting Canti Tachril, Ini Bocoran Data dan Penjelasan Petugas KUA

Ketiga, qaulan layyinan (perkataan yang lemah lembut)

'Qaulan layyinan' adalah penyampaian pesan yang lemah lembut dengan suara yang enak didengar, lunak, tidak memvonis, memanggilnya dengan panggilan yang disukai, penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati.

Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa yang dimaksud layina ialah kata kata sindiran, bukan dengan kata kata terus terang atau lugas, apalagi kasar.

Keempat, qaulan maisûran (perkataan yang mudah)

Qaulan maisûran berarti berkata dengan mudah atau gampang. Yakni mudah dicerna dan mudah dimengerti oleh orang lain. Perkataan ini juga mengandung empati kepada lawan bicaranya, menyenangkan, memberikan harapan , dan memotivasi orang lain untuk mendapatkan kebaikan. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Cancer, Leo, Virgo Jumat 27 November 2020: Takdir Cinta, Tips Sehat dan Karier

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x