Covid-19 Dianggap Mengurangi Tingkat Kesuburan Pria, Ini Penjelasan Ahli

- 31 Januari 2021, 19:40 WIB
ilustrasi covid-19
ilustrasi covid-19 /Pixabay

Di antara mereka yang terpapar Covid-19, semua kecuali satu memiliki bentuk penyakit sedang, parah, atau kritis. Seorang ahli urologi membenarkan bahwa semua pria subur yang ada dalam penelitian tersebut. Pria dengan COVID-19 diobati dengan kortikosteroid dan/atau terapi antivirus.

Para peneliti melaporkan bahwa pada awal dan selama tindak lanjut berikutnya, kelompok Covid-19 menunjukkan tingkat enzim ACE2 plasma mani yang secara signifikan lebih tinggi, serta tingkat sitokin pro dan anti-inflamasi yang lebih tinggi dalam sperma - termasuk interleukin (IL). 1-beta, IL-6, IL8, IL-10, transforming growth factor (TGF) -beta, tumor necrosis factor-alpha, dan interferon alpha dan gamma.

Mereka juga memiliki tingkat spesies oksigen reaktif yang lebih tinggi dan aktivitas superoksida dismutase yang lebih rendah dibandingkan dengan kontrol yang sehat.

Penanda peradangan dan stres oksidatif pada sel sperma pria yang terpapar Covid-19 meningkat lebih dari 100% dibandingkan dengan kontrolnya, menurut para peneliti. Konsentrasi sperma berkurang 516%, mobilitas 209% dan bentuk sel sperma berubah 400%.

Baca Juga: Bukan Hanya Warisan Lina Jubaedah, Masalah Teddy dan Rizky Febian Melebar ke Hak Mengurus Bintang

Meskipun efek ini cenderung meningkat dari waktu ke waktu - mewakili ‘keadaan sementara subfertilitas pria seperti mereka yang memiliki oligoasthenoteratozoospermia’ - para peneliti menulis bahwa mereka tetap ‘secara signifikan dan abnormalnya lebih tinggi pada pasien Covid-19, dan besarnya perubahan ini juga terkait dengan tingkat keparahan penyakit’.

Dalam wawancara dengan Healio Primary Care, Hajizadeh Maleki merekomendasikan pasangan yang ingin memiliki anak harus berhati-hati.

“Pasangan wanita dari pria yang sembuh dari penyakit harus memutuskan untuk tidak hamil sampai seorang spesialis dengan hati-hati memeriksa dan menyatakan status kesuburan mereka,” ujarnya.

Baca Juga: Mengharukan, Anjing Ini Menolak Meninggalkan Pemiliknya, Merasa Bagian dari Dirinya

Alasan mengapa Covid-19 memengaruhi mediator inflamasi mani masih belum jelas, menurut para peneliti, tetapi mereka menyarankan ‘faktor kekebalan yang terganggu mungkin hanya cerminan dari respons kekebalan umum, seperti dalam serum’.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Healio


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah