Ini Lafal Niat Puasa Rajab pada Malam dan Siang Hari

- 12 Februari 2021, 15:50 WIB
Ilustrasi niat Puasa Rajab.
Ilustrasi niat Puasa Rajab. / Pixabay/chiplanay

 

PR PANGANDARAN - Umat Muslim dianjurkan untuk berpuasa, selain puasa wajib juga ada puasa sunah salah satunya puasa Rajab.

Tak terasa sebentar lagi kita memasuki bulan Rajab. Mengingat besarnya keutamaan puasa sunah di bulan Rajab berikut lafal niat puasa Rajab di malam harinya sebagaimana dilansir dari Nu Online.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Baca Juga: Dianggap 'Terlalu Seksi', Facebook Blokir Foto Sapi Hasil Fotografer Inggris

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT.”

Bagi Anda yang ingin berpuasa sunah Rajab di siang hari tetapi tidak sempat melafalkan niat puasa Rajab dan berniat puasa di malam harinya boleh menyusul pelafalan niat puasa Rajab seketika itu juga.

Baca Juga: Kesampingkan Perpecahan, Kelompok Etnis Myanmar Bersatu Lawan Kudeta Militer: Ini Pertarungan

Kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut ini lafal niat puasa sunah Rajab di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَ

Baca Juga: Istri Dianggap Terlalu Seksi hingga Maell Lee Gandeng 11 Pengacara, Begini Alasan Ratna Juwita Diceraikan

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”

Dari keterangan Syekh Nawawi Banten, kita dianjurkan berpuasa sunah pada bulan-bulan agung menurut agama selain hanya di bulan Rajab.

Baca Juga: Berjiwa Psikopat, Pria AS Ini Tembak Mati Putrinya Sambil Telepon dengan Istrinya

والعاشر صوم أيام الأشهر الحرم وهي أربعة المحرم ورجب وذو القعدة وذو الحجة. وأفضل الشهور رمضان ثم المحرم ثم رجب ثم ذو الحجة ثم وذو القعدة ثم شعبان. وظاهر كلامهم أن باقي شهور السنة على حد سواء

Artinya, “Kesepuluh puasa pada bulan-bulan terhormat, yaitu empat bulan: Muharram, Rajab, Dzulqa‘dah, dan Dzulhijjah. Bulan paling utama adalah Ramadhan, kemudian Muharram, lalu Rajab, selanjutnya Dzulhijjah, kemudian Dzulqa‘dah, lalu Sya‘ban. Ucapan mereka dilihat secara zahir mengatakan bahwa pada bulan selain yang disebutkan kesunahannya sama, ” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 192).

Dari keterangan ini dapat disimpulkan bahwa kita dianjurkan berpuasa sunah pada bulan Muharram, Rajab, Dzulqa‘dah, Dzulhijjah, dan Sya‘ban.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah