Mulai dari wafatnya paman beliau Abu Thalib yang selalu menjadi pelindung, lalu disusul istri beliau, Sayyidah Khadijah ra.
Tahun tersebut menjadi tahun dukacita (’Am al-Huzni) bagi Rasulullah saw, demikian termaktub dalam Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury cetakan ke-20 tahun 2008.
Isra Mi’raj adalah perjalanan yang dilakukan Rasulullah saw di malam hari dari Masjidilharam Mekah ke Baitul Maqdis.
Baca Juga: Bukan Amanda Manopo, Anak Indigo Ramal Billy Syahputra Bakal Nikahi Wanita Ini dalam Waktu Dekat
Dari Masjid Aqsa lalu dilanjutkan Miraj menuju langit, sampai tujuh langit dan sampai ke Sidratul Muntaha dengan menggunakan buraq sebagai kendaraan Nabi.
Rasulullah kemudian bertemu Allah swt dan menerima perintah salat lima waktu.
Dalam perjalanan Isra, Nabi Muhammad singgah di tiga tempat.
Baca Juga: Jadi Bahan Gunjingan Rakyat Indonesia, Pakar Ekspresi Baca Gelagat Kaesang: Dia Sangat Malu!
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul '5 Gambaran Penting Isra Mi’raj dalam Perjalanan Rasulullah SAW dan Penjelasan Malaikat Jibril.'
Pertama di Yatsrib (Madinah). Kedua, di Madyan tempat peristirahatan Nabi Musa as sewaktu dikejar-kejar oleh Firaun dan tentaranya.
Artikel Rekomendasi