4 Amalan Penting di 10 hari Terakhir Ramadhan, Salah Satunya Keindahan Malam Lailatul Qadar

- 2 Mei 2021, 10:15 WIB
Ilustrasi Ramadhan menjadi bulan suci yang penuh dengan banyak amalan penting, ini 4 di antaranya.*
Ilustrasi Ramadhan menjadi bulan suci yang penuh dengan banyak amalan penting, ini 4 di antaranya.* /Pixabay.com/chiplanay

PR PANGANDARAN - Bulan Ramadhan memang penuh keutamaan dan keberkahan.

DI bulan Ramadhan ini beragam amalan dapat kita lakukan.

Banyak cara yang kita lakukan untuk meraih pahala dan kebaikan di bulan yang suci ini.

Salah satunya melakukan Tilawah Al Qur’an.

“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (brulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim)
 
Baca Juga: Ragu dengan Billy karena Luka Hati Belum Sembuh, Memes Pernah Diselingkuhi hingga Disebut Rugikan Keluarga

Penjelasan Hadis

Hadis ini memberikan keutamaan semangat beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan.

Hadis ini menceritakan sosok baginda Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling rajin dalam meraih ridha` Allah SWT dengan bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ketaatan, beribadah, bertaqarrub, beri’tikaf, dan mengajak sanak saudara untuk beribadah.

Kesungguhan beliau beribadah di 10 hari terakhir Ramadan melebihi kesungguhan beribadah di waktu lainnya.

Kalimat “bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir” menunjukkan anjuran untuk tidak malas dalam beribadah di akhir Ramadan sebagaimana fakta di masyarakat.
 
Baca Juga: Ngaku Billy Bukan Tipenya, Memes Sebut Penyanyi Romantis Sedang Dekatinya: Aku kayak Princess sama Dia

Hadis ini menunjukkan keistiqamahan beliau dalam giat beribadah sepanjang Ramadan. Semua hari di bulan Ramadan sangat istimewa dan semua umat muslim disarankan untuk melakukan ibadah dengan baik.

Namun, 10 hari terakhir Ramadan sangat istimewa. Ada banyak keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah pun giat dengan ibadahnya.

Setidaknya, keseriusan beliau ini disebabkan beberapa faktor, antara lain:

Pertama, sepuluh hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadan yang penuh berkah. Dan setiap amalan manusia dinilai dari amalan penutupnya.

 
Kedua, 10 malam terakhir adalah malam-malam yang paling dinantikani oleh Rasulullah SAW.

Ketiga, keutamaan akan keindahan malam Lailatul Qadar atau malam kemuliaan yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah selama 1000 bulan.

Keempat, beliau memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan Idul Fitri sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.

Kalimat “melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut” sebagai anjuran dan keteladanan Rasulullah SAW dalam memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah di 10 hari terkahir Ramadan dengan mencontohkan beberapa amalan utama, antara lain:

 
1. Memperbanyak Shalat Malam

Pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur. Beliau menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, shalat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar. Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga beliau untuk sama-sama menikmati keutamaan beribadah sepanjang malam. Sebagaimana penuturan Aisyah RA,

“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

 
2. Meningkatkan Sedekah

Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadan, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya. Karena tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial. Sebagaimana firman Allah SWT,

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).

Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakal mal, tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan di hari raya Idul Fitri bagi dhuafa. Bersedekah dapat dilakukan dengan cara harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa, dan lain sebagainya.

 
3. Melakukan I’tikaf

I’tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia.
 
I’tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdo’a, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.
 
I’tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA,

Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. (HR. Muttafaq ‘alaih)

Di masa pandemi Covid-19 ini, kemungkinan sebagian umat Islam tidak dapat melakukan I'tikaf di masjid, akan tetapi seluruh kegiatan i’tikaf dapat dilakukan di rumah.
 
Jika ingin tetap melakukan i’tikaf secara individu di masjid, maka hendaklah dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan seperti berbadan sehat, membawa sajadah sendiri, memakai masker, berwudhu kembali di masjid, dan tidak bersalaman.

 
4. Tilawah Al Qur’an

Meningkatkan membaca Al-Qur’an menjadi salah satu ibadah utama di 10 hari terakhir Ramadan. Tidak sedikit umat Islam yang larut dalam tilawah Al-Qur’an sepanjang malam baik di masjid maupun di rumah. Tilawah Al-Qur’an adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang sangat besar.
 
Tradisi mengejar khataman Al-Qur’an di akhir Ramadhan menjadi capaian tersendiri bagi pribadi muslim, khususnya mereka yang setiap hari bergulat dengan aktivitas pekerjaan, sehingga khataman Al-Qur’an sebanya satu kali menjadi target realistis. Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al-Qur’an harus lebih ditingkatkan di 10 hari terakhir Ramadan.

Itulah beberapa amalan penting di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Mari kita amalkan, karena detik-detik 10 malam terakhir amatlah berharga, janganlah dimurahkan dengan kelalaian. Mari kita niatkan beribadah baik di masjid maupun di rumah, dan sisipkanlah doa dalam keyakinan untuk bangsa Indonesia agar pandemi Covid-19 segera berakhir.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x