Dalam penelitian ini, peneliti melihat sebuah pola. Dalam hal ini tindakan semacam itu membuat para wanita lebih bahagia dan merasa lebih dihargai. Dengan seperti itu, hubungan menjadi semakin kuat.
Baca Juga: Viral Mobil Terobos Penyekat Jalan dan Nekat Tabrak Polisi, Pelaku Ternyata Masih di Bawah Umur
Dari studi ini ditemukan bahwa, suami pada dasarnya lebih berkomitmen, lebih banyak berinvestasi untuk menyenangkan istri mereka ketika mereka merasa bahwa mereka mendapatkan tawaran yang bagus.
Hal ini membuktikan, bahwa menjadi paling tampan bukanlah hal utama. Namun, lbeih menjadi orang yang baik, menghargai, dan mencintai pasangan wanita Anda dengan tulus akan merasa nyaman.
Ini artinya, Anda tidak perlu menjadi yang paling tampan, namun lebih menjadi orang yang bersikap baik, menghargai, dan mencintai pasangan perempuan Anda dengan tulus. Dengan pertukaran seperti itu, kemungkinan pasangan akan merasa lebih nyaman.
Namun ketika perannya terbalik, dalam arti pria dinilai lebih menarik ditemukan hal lain.
Hasil dari para wanita yang disurvei menunjukkan tekanan yang mereka rasakan dari memiliki suami yang menarik, membuat mereka tidak bahagia yang mengarah ke diet dan obsesi untuk berolahraga.
"Hasil penelitian mengungkapkan bahwa memiliki suami yang menarik secara fisik mungkin memiliki konsekuensi negatif bagi istri, terutama jika istri-istri itu tidak terlalu menarik. Penelitian ini menunjukkan mungkin ada faktor sosial yang memengaruhi pola makan perempuan yang tidak teratur," kata peneliti Tania Reynolds.
Baca Juga: Nia Ramadhani Bingung Soal Tempe Disentil Netizen: Pura-Pura Gatau Biar Cari Perhatian?
Artikel Rekomendasi