Peringatan WHO: Bekerja dengan Waktu yang Lama Bisa Sebabkan Kematian

- 18 Mei 2021, 14:00 WIB
ilustrasi bekerja./
ilustrasi bekerja./ /Burst/Pexels

Secara total, penelitian mencakup data dari 194 negara menjelaskan bahwa bekerja 55 jam atau lebih seminggu dikaitkan dengan kemungkinan terkena stroke 35 persen lebih tinggi dan risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik 17 persen lebih tinggi dibandingkan dengan 35-40 jam kerja per minggu.

Studi tersebut mencakup kurun waktu 2000-2016, tidak termasuk Covid-19, tetapi staff WHO berujar lonjakan karyawan jarak jauh dan krisis ekonomi global akibat darurat Covid-19 mungkin telah meningkatkan risiko.

Baca Juga: Tanggapi Video Deddy Corbuzier dengan Ayat, Tretan Muslim Kritik Pedas Aldi Taher

"Pandemi mempercepat perkembangan yang dapat mendorong tren peningkatan waktu kerja," kata WHO, memperkirakan bahwa setidaknya 9 persen orang bekerja dengan jam kerja yang lebih lama.

Staf WHO, termasuk Pemimpinnya Tedros Adhanom Ghebreyesus, menjelaskan mereka telah bekerja berjam-jam selama pandemi dan Neira mengatakan PBB akan berusaha meninjau kebijakannya sehubungan dengan penelitian tersebut.

Capping hour akan bermanfaat bagi pengusaha karena telah terjamin meningkatkan kemampuan pekerja, kata petugas teknis WHO Frank Pega.

Baca Juga: Setelah Wisatawan Membludak, Pemkab Pangandaran Buka Kembali Tempat Wisata dengan Prokes Ketat

"Ini benar-benar pilihan cerdas untuk tidak menambah jam kerja panjang dalam krisis ekonomi," katanya.***

 

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah