BPOM Terbitkan Panduan Penggunaan Vaksin Covid-19 Untuk Anak, Ini Efek Sampingnya

- 5 Juli 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi - Vaksin Covid-19 untuk anak
Ilustrasi - Vaksin Covid-19 untuk anak /Pixabay/fernandozhiminaicela/

PR PANGANDARAN - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan panduan vaksin Covid-19 Sinovac produksi PT Bio Farma.

Panduan vaksin Covid-19 ini untuk usia penggunaan pada anak berumur 12 hingga 17 tahun di Indonesia.

Menurut Juru Bicara Covid-19 dari BPOM Lucia Rizka Andalusia, penerbitan panduan penggunaan vaksin Covid-19 untuk anak tersebut sudah melewati berbagai kajian yang telah dilakukan oleh BPOM.

Baca Juga: Song Ji Hyo Buka Suara Soal Kesalahpahaman dengan Lee Kwang Soo di Running Man: Aku Sangat Kesal...

Serta Tim Komite Nasional (Komnas) Penilai Vaksin Covid-19, dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

“BPOM senantiasa melakukan pemantauan penggunaan untuk jaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin setelah vaksin tersebut diedarkan di masyarakat,” kata Juru Bicara Covid-19 dari BPOM Lucia Rizka Andalusia, seperti dikutip dari Antara News.

Dalam panduan itu juga dijelaskan, bahwa vaksin Covid-19 Bio Farma adalah vaksin yang dibuat dari virus yang telah dimatikan.

Baca Juga: Sajid Javid 'Menakutkan', Ilmuwan Inggris Sebut Pencabutan Aturan Covid-19 Serupa Membangun 'Pabrik Varian'

Virus yang dimatikan tersebut akan membentuk kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 sehingga dapat mencegah penyakit Covid-19.

Pada anak-anak dan remaja berusia mulai 12 hingga 17 tahun, vaksin ini akan disuntikkan ke dalam otot lengan atas (intramuskular) sebanyak 0,5 ml dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari.

Dalam panduan itu juga diberikan arahan kepada calon penerima manfaat untuk berkonsultasi terlebih dahulu, kepada dokter bila mempunyai penyakit bawaan.

Baca Juga: Studi: Bekerja dari Rumah Selama Pandemi Covid-19 Sebabkan Stres dan Tekanan Mental Drastis

Efek samping vaksin Covid-19 untuk anak

Akan terdapat efek samping yang bakal terjadi setelah pemberian vaksin Covid-19, seperti reaksi lokal dan reaksi sistemik.

Reaksi lokal sendiri yang dilaporkan selama studi klinik pada manusia adalah nyeri di tempat injeksi, pembengkakan, eritema, gatal, indurasi, kemerahan, menurunnya sensasi, dan warna kulit yang lebih pudar atau pucat (discolouration).

Reaksi sistemik yang umum dilaporkan berdasarkan hasil uji klinik adalah nyeri otot, demam, rasa lelah (fatigue), mual, muntah, dan sakit kepala.

Baca Juga: Intip 4 Zodiak Paling Sial Hari Ini, Cancer Bakal Hadapi Kesulitan Seminggu ke Depan

Nyeri di lokasi bekas suntikan adalah efek samping yang paling sering dilaporkan dam akan berupa pembengkakan ringan.

Hasil analisis sub group berdasarkan kelompok usia menunjukkan efek samping lebih tinggi pada kelompok umur 12 hingga 17 tahun, dibandingkan dengan kelompok umur 3 hingga 5 dan 6 hingga 11 tahun.

Untuk efek samping sistemik seperti demam dan hidung berair, lebih tinggi pada kelompok umur 3 hingga 5 dan 6 hingga 11 tahun dibandingkan dengan kelompok umur 12 hingga 17 tahun.

Untuk kelompok umur 12 hingga 17 tahun, efek samping sistemik nyeri pada tempat suntikan dan sakit kepala lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok umur 3 hingga 5 dan 6 hingga 11 tahun.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x