Network
PR PANGANDARAN - Sebuah studi baru menyebut dua suntikan vaksin Covid-19 yang berbeda untuk suntikan pertama dan kedua dapat menghasilkan respons kekebalan kuat terhadap virus corona.
Para ilmuwan di Oxford melihat dampak dari pendekatan campuran dan pencocokan untuk vaksin Covid-19 di mana orang diberi dua suntikan standar vaksin Oxford/AstraZeneca atau Pfizer/BioNTech, atau kombinasi keduanya.
Studi ini menemukan perbedaan mencolok dalam tingkat antibodi terhadap virus corona tergantung pada suntikan vaksin Covid-19 yang diberikan.
Sementara dua dosis Pfizer menghasilkan tingkat antibodi tertinggi, satu suntikan vaksin Oxford diikuti oleh booster Pfizer hampir sama manjurnya.
Kombinasi lain tidak seefektif itu. Mereka yang mendapat suntikan Pfizer diikuti dengan booster Oxford memiliki tingkat antibodi hampir tujuh kali lebih rendah daripada mereka yang mendapat dua suntikan Pfizer, meskipun ini masih lima kali lebih tinggi daripada tingkat antibodi yang tercatat pada orang yang mendapat dua suntikan AstraZeneca.
“Anda pasti mendapat dorongan ekstra untuk sistem kekebalan Anda jika Anda meningkatkan dengan vaksin RNA dari Pfizer daripada dosis booster vaksin AstraZeneca,” kata Matthew Snape, kepala penyelidik pada uji coba Com-Cov dan profesor di pediatri dan vaksinologi di Oxford, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Guardian.
Baca Juga: 6 Zodiak yang Akan Mendapat Kabar Buruk Hari Ini, Leo dan Taurus Salah Satunya, Ada Apa?
Temuan itu dirilis saat Prof Sarah Gilbert dan rekan-rekannya dari Oxford menerima tepuk tangan meriah di Wimbledon, di mana mereka diundang ke kotak kerajaan untuk pertandingan pertama di lapangan tengah.
Artikel Rekomendasi