Tolak Vaksin Covid-19 Berbayar, Juru Wabah Buat Petisi: Cegah Negara Berbisnis dengan Rakyat yang Berkabung!

- 12 Juli 2021, 10:30 WIB
Epidemiolog UI, Pandu Riono buat petisi tolak vaksin Covid-19 berbayar
Epidemiolog UI, Pandu Riono buat petisi tolak vaksin Covid-19 berbayar /Twitter.com/@drpriono1/

PR PANGANDARAN - Baru-baru ini, Epidemiolog dr. Pandu Riono atau juru wabah Universitas Indonesia (UI) angkat suara terkait vaksin Covid-19 berbayar.
 
Dengan tegas, Pandu Riono dan pihak lain termasuk organisasi LaporCovid ini menolak vaksin Covid-19 berbayar dan mengajukan petisi.

Sang juru wabah menilai bahwa tersedianya vaksin Covid-19 berbayar ini dilakukan agar negara atau BUMN berbisnis dengan rakyat.
 
Baca Juga: Daftar Alamat 17 ATM Bank BJB di Kabupaten Pangandaran

Sebagaimana yang diketahui sebelumnya, vaksin berbayar yang diberinama Gotong Royong (GR) disediakan oleh Kimia Farma.

Vaksinasi GR ini memiliki harga Rp321.660 per dosis ditambah tarif pelayanan vaksinasi maksimal sebesar Rp117.910 per dosis.

Jika seseorang harus mendapatkan vaksin sebanyak 2 kali, maka orang tersebut harus merogoh kocek lebib dari Rp800 ribu.
 
Baca Juga: Lirik Lagu Ting Ting - Ayu Ting Ting: Saya Masih Ting Ting Dijamin Masih Ting Ting

Pelayanan vaksinasi GR ini dilakukan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Menurut Kemenkes, vaksin mandiri ini bersifat opsional, karena negara pun memberi vaksin gratis.

Vaksin mandiri ini merupakan vaksin bermerek Sinopharm, sedangkan vaksin gratis berasal dari merek Sinovax, Astrazeneca Pfizer, dan Novavax.
 
Baca Juga: Bahas Soal Suntikan Booster Vaksin Covid-19, Pihak Pfizer Akan Bertemu Pejabat Kesehatan AS

Sang juru wabah menilai bahwa vaksin mandiri tidak menghargai rakyat yang betkabung karena lonjakan kasus Covid-19.

Sebagaimana PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip dari. akun @drpriono1, juru wabah membagikan petisi yang dibuatnya di platform charge.org.

"Cegah agar Negara/BUMN berbisnis dengan rakyat yang sedang bergabung akibat lonjakan kasus yang belum ditekan," ujarnya.
 
Baca Juga: Bahas Soal Suntikan Booster Vaksin Covid-19, Pihak Pfizer Akan Bertemu Pejabat Kesehatan AS

Lalu ia pun mengoreksi pernyataannya dengan menulis, "Koreksi: 'Cegah agar Negara TIDAK berbisnis dengan rakyat!'," ujarnya.

Drti sini, ia tak ingin negara melakukan bisnis vaksin ini karena hal tersebut merupakan kewajiban negara pada ralyat sehingga harus diberikan gratis.

Selain itu, angka kematian pun kian meninggi sehingga vaksin Covid-19 berbayar haruslah ditolak.
 
Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini Senin, 12 Juli 2021: Indosiar, Trans TV, dan Trans7, Ada Lea Ciarachel di Suara Hati Nur

"Kematian demi kematian menghampiri kita. Tolak vaksin berbayar!," ujarnya.

Dalam cuitan-cuitan ini, juru wabah pun menandai akun pejabat agar mereka membatalkan rencana vaksin berbayar ini.

Berikut Link Petisi Tolak Vaksin Berbayar atau Mandiri ini [KLIK DI SINI]

Meski banyak kritikan atas penyediaan vaksin Covid-19 berbayar ini, pemerintah belum merespons apapun kecuali mempertegas tujuan mereka menggelar vaksin untuk mempercepat Herd Immunity.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Twitter @drpriono1


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah