Faheem Younus Komentari Soal Donor Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19: Tidak Ada Keuntungan

- 18 Juli 2021, 06:35 WIB
Foto Ilustrasi terapi plasma/pixabay/Elf-Moondance
Foto Ilustrasi terapi plasma/pixabay/Elf-Moondance /

PR PANGANDARAN - Di Indonesia, saat ini marak beredar di media sosial soal orang-orang yang mencari donor plasma konvalesen dari penyintas Covid-19 untuk membantu menyembuhkan pasien Covid-19.

Tak hanya itu, nampaknya para dokter juga menggunakan terapi plasma konvalesen untuk menangani pasien Covid-19 dengan kondisi yang memburuk.

Pakar kesehatan Amerika Serikat (AS), Dr. Faheem Younus mengungkapkan tanggapannya mengenai donor plasma konvalesen yang marak digunakan di Indonesia.

Baca Juga: Pejabat AS Khawatir, Orang yang Tak Divaksinasi Berpotensi 'Menelurkan' Varian Baru Covid-19

 

 

Faheem Younus mengungkapkan hal tersebut saat menjadi pembicara di Simposium Human First Indonesia 'Optimis Indonesia Pulih' pada Sabtu, 17 Juli 2021.

"Saya awalnya memakai terapi tersebut, tetapi berdasarkan penelitian meta analisis terakhir menunjukkan tidak ada keuntungan melakukan terapi tersebut," ujar Faheem Younus sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel 'Faheem Younus: Terapi Plasma Konvalesen Kini Tak Terlalu Efektif Sembuhkan Covid-19'.

"Memang kesannya semua penelitian seperi banyak cara yang disebut tidak efektif, memang seperti itu keadannya," imbuhnya.

Baca Juga: 28 Kode Redeem COD Mobile Minggu, 18 Juli 2021 Terbaru!

Lebih lanjut, Faheem Younus mengatakan ia memiliki obat untuk menolong pasien Covid-19, tapi enggan membagikannya.

Bukan tanpa alasan, ia tak ingin melihat masyarakat mengobato sendiri tanpa anjuran dari dokter yang mungkin bisa membahayakan.

 

"Tapi ada beberapa obat yang efektif untuk menolong pasien Covid-19, saya tidak mau membagikan hal itu kepada masyarakat tanpa konsultasi ke dokter," ujar Dr. Faheem Younus.

Baca Juga: Update Kode Redeem Free Fire (FF) Minggu, 18 Juli 2021, Klaim SCAR Blood Moon Weapon Sekarang!

Obat yang dimaksud oleh Faheem Younus adalah Decadron, obat pengencer darah.

"Terutama dengan terapi suportif, yaitu terapi oksigenasi. Tetapi jangan pernah mengonsumsi obat tersebut secara bebas," ujarnya.***(Nopsi Marga/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x