Mengenal Gangguan Kepribadian Ambang atau BPD: Definisi, Penyebab, hingga Gejala

- 12 Agustus 2021, 12:15 WIB
Ilustrasi gangguan mental - kepribadian ambang.
Ilustrasi gangguan mental - kepribadian ambang. /Pixabay/Gerd Altmann/

PR PANGANDARAN – Pernahkah Anda mendengar istilah Gangguan Kepribadian Ambang atau dalam bahasa Inggris dinamakan Borderline Personality Disorder (BPD).

Istilah Gangguan Kepribadian Ambang ini merupakan salah satu jenis penyakit mental.

Sebenarnya apa itu Gangguan Kepribadian Ambang, definisi, penyebab, serta gejala?

Baca Juga: Wanita Hamil Harus Suntik Vaksin Covid-19, CDC: Kami Ingin Melindungi

Berikut ini definisi, penyebab, serta gejala Gangguan Kepribadian Ambang.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Mentalhealth.gov, Gangguan Kepribadian Ambang adalah keadaan dalam jangka panjang, ketika seseorang memiliki pola emosi yang tidak stabil atau bergolak.

Pengalaman batin ini seringkali menghasilkan tindakan impulsif serta hubungan yang kacau dengan orang lain.

Baca Juga: 'Ditawari' Balikan dengan Ariel Noah, Luna Maya Berikan Jawaban Mengejutkan untuk Sang Mantan

Sebenarnya apa penyebab Gangguan Kepribadian Ambang?

Diketahui penyebab Gangguan Kepribadian Ambang hingga saat ini masih belum diketahui.

Genetik, keluarga, serta faktor sosial dianggap memainkan peran yang besar.

Baca Juga: Miliki Pandangan Skeptis, Perawat di Jerman Diduga Ganti Vaksin Covid-19 dengan Larutan Garam

Faktor penyebab gangguan kepribadian ambang termasuk:

1. Pengabaian di masa kecil atau masa remaja.

2. Kehidupan keluarga yang terganggu.

3. Komunikasi yang buruk di dalam keluarga.

4. Pelecehan seksual, fisik atau emosi.

Gangguan Kepribadian Ambang ini cenderung lebih sering muncul pada wanita dan di antara pasien rumah sakit psikiatri.

Baca Juga: Lirik Lagu After School – Weekly dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Apa saja gejala yang dialami oleh pengidap Gangguan Kepribadian Ambang?

Seseorang dengan Gangguan Kepribadian Ambang seringkali merasa bimbang dengan identitasnya.

Sebagai hasilnya, ketertarikan mereka dan nilai yang mereka pegang dapat berubah dengan cepat

Mereka juga cenderung melihat hal dengan cara yang ekstrem, seperti semuanya baik atau semuanya buruk.

Baca Juga: Rio Waida Raih Poin Tinggi, Kalahkan Peselancar Nomor 3 Dunia di Corona Open Mexico 2021

Pandangan mereka tentang orang lain dapat berubah dengan cepat.

Seseorang yang terlihat penuh harapan hari ini dapat berubah menjadi murung keesokan harinya.

Perubahan perasaan yang berganti secara tiba-tiba ini membawa mereka kepada hubungan yang tidak stabil.

Baca Juga: Episode Terakhir Ikatan Cinta Dibocorkan Manajer Amanda Manopo: Mbak Nonton Aja

Gejala lain yang dialami oleh pengidap Gangguan Kepribadian Ambang adalah:

1. Perasaan takut yang intens akan dibuang atau ditinggalkan.
2. Tidak bisa menoleransi kesendirian.
3. Seringkali merasa hampa dan bosan.
4. Seringkali menampilkan rasa marah yang tidak pantas.
5. Impulsif, seperti penyalahgunaan zat atau pelecehan seksual.
6. Berulang kali bertindak melukai diri sendiri, seperti memotong pergelangan tangan.

Lebih lanjut, pengidap Gangguan Kepribadian Ambang dapat didiagnosis berdasarkan tes psikologi yang memperkirakan tentang seberapa kerasnya gejala.

Baca Juga: Lirik Lagu Bossa Nova - Billie Eilish Beserta Terjemahan Bahasa Indonesia

Pengobatan apa yang dapat dilakukan oleh pengidap Gangguan Kepribadian Ambang?

Terapi bicara diketahui dapat membantu merawat pengidap Gangguan Kepribadian Ambang. Sebagai tambahan, terapi kelompok kadang-kadang dapat lebih membantu.

Pengobatan memiliki peran yang kecil dalam perawatan pengidap Gangguan Kepribadian Ambang.

Baca Juga: Akhir Cerita Ikatan Cinta Mulai Bocor, Yuk Disimak Jangan Lupa Siapkan Tisu ya!

Namun, dalam beberapa kasus, mereka dapat memperbaiki mood swing serta merawat penderita depresi menggunakan obat.

Gangguan kepribadian ambang diketahui dapat menyebabkan komplikasi, diantaranya:

1. Depresi.
2. Penyalahgunaan narkoba.
3. Permasalahan dengan kerja, keluarga dan hubungan sosial.
4. Keinginan bunuh diri atau tindakan bunuh diri.

Baca Juga: Kini Rival Hendra Setiawan, Yuta Watanabe Akui Ingin seperti Markis Kido: Dia Tetap di Hatiku Selamanya

Lantas, kapan seseorang perlu menghubungi profesional?

Hubungi penyedia layanan kesehatan jika kamu atau seseorang yang kamu tahu memiliki gejala Gangguan Kepribadian Ambang.

Terlebih lagi lebih penting untuk memanggil bantuan jika kamu atau seseorang yang kamu kenal memiliki pikiran untuk bunuh diri.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Mental Health


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah