Sementara itu, berdasarkan beberapa penelitian, infeksi virus corona tidak hanya menyerang saluran pernapasan, tetapi juga dapat berdampak negatif terhadap saraf dan otak.
Adapun sebuah penelitian di Meksiko menunjukkan dari 370 pasien yang dirawat, sekitar 20 persen mengalami gejala neurologis mulai dari sakit kepala, anosmia, ageusia hingga gangguan neurologis lainnya.
Sementara itu, penelitian dari Oxford memperlihatkan, dari 236.379 pasien yang didiagnosis Covid-19, sebanyak 33,62 persennya mengalami gangguan neurologis dan psikiatris dalam 6 bulan setelahnya.
Baca Juga: Lesti Kejora Beri Surat Cinta untuk Rizky Billar Jelang Pernikahan, Apa Isinya?
Demikian, pada kondisi awal, gangguan saraf bisa berupa sakit kepala, gangguan penciuman dan pengecapan.
Sementara pada kondisi lanjut, gangguan saraf bisa berupa stroke, penurunan kesadaran dan kejang.
Oleh karena itu, pasien perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.***(Nurul Khadijah/Pikiran Rakyat)
Artikel Rekomendasi