5 Risiko Berbahaya Orang Perfeksionis, Salah Satunya Gangguan Bipolar

- 24 Agustus 2021, 12:30 WIB
ILUSTRASI Orang yang perfeksionis.*
ILUSTRASI Orang yang perfeksionis.* /Pixabay/

PR PANGANDARAN - Seorang perfeksionis adalah seseorang yang berpegang teguh pada standar yang sangat tinggi.

Orang yang memiliki sifat perfeksionis, mempunyai kekhawatiran bahwa apa yang mereka lakukan tidak pernah sempurna.

Sejauh ini penelitian tentang mental manusia terus berkembang, hingga ditemukan bahwa perfeksionisme akan menyebabkan kecemasan, depresi, dan gangguan makan.

Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Anak Muda Tidak Bahagia dan Kerap Depresi, Nomor 2 Tak Disangka

Pada level yang lebih tinggi seseorang dengan bawaan perfeksionis, akan dengan mudah bahkan melukai diri sendiri karena tidak mencapai standar kesempurnaan yang ia inginkan.

Jika kamu seorang perfeksionis, kamu pasti ingin tahu bagaimana tepatnya menjadi seseorang yang dapat menangani perfeksionisme.

Seperti dikutip pada laman psych2go.net ini, PikiranRakyat-Pangandaran.com akan membahas 5 resiko berbahaya seseorang yang memiliki sifat perfeksionis.

Baca Juga: Lirik Lagu Chasing Stars - Alesso, Marshmello dan James Bay, Trending di YouTube Musik Agustus 2021

1. Dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan ide bunuh diri

Psikolog Gordon Flett dan Paul Hewitt mendefinisikan tiga jenis utama perfeksionisme dalam studi terobosan tentang perfeksionisme.

  • Perfeksionisme berorientasi pada diri sendiri: Di mana kamu mengharapkan diri kamu sempurna atau minimal terlihat sempurna.
  • Perfeksionisme berorientasi lain: Di mana kamu mengharapkan orang lain menjadi sempurna.
  • Perfeksionisme yang ditentukan secara sosial: Di mana kamu percaya orang lain mengharapkan kamu tampil sempurna, atau menghasilkan sesuatu yang sangat dan harus sempurna.

2. Perfeksionis dapat meningkatkan risiko gangguan bipolar

Sifat Perfeksionis dengan level tinggi diri telah dikatakan meningkatkan risiko gangguan bipolar.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini 24 Agustus 2021: Elsa di Penjara, Nino dan Al Masih Rebutan Reyna

Bahkan pada sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders, peneliti telah menyoroti perfeksionisme dan gaya kognitif terkait sebagai faktor risiko psikologis.

Faktor resiko tersebut dapat berupa gejala stress, dan kecemasan serta untuk pengembangan gejala gangguan bipolar sekalipun.

3. Perfeksionis menyebabkan seseorang hidup dengan batin yang tertekan

Seorang perfeksionis akan sering berdialog dalam batin, yang menuntut dan tanpa henti yang mengkritik.

Baca Juga: Tiongkok Laporkan Nol Kasus Covid-19 Lokal Bergejala untuk Pertama Kali Sejak Juli 2021

4. Meningkatkan Risiko Bunuh Diri

Sebuah penelitian menemukan bahwa 56 persen orang meninggal karena bunuh diri.
Setelah diadakan penelusuran lebih dalam, ternyata mereka yang melakukan bunuh diri adalah seseorang yang perfeksionis ke orang yang mereka cintai.

5. Tekanan darah tinggi dan risiko penyakit kardiovaskular

Beberapa penelitian menemukan tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada perfeksionis.

Sementara beberapa peneliti bahkan mengaitkan menjadi perfeksionis dengan penyakit kardiovaskular. ***

Editor: Imas Solihah

Sumber: psych2go.net


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah