Tak Banyak yang Tahu, Ini Bahayanya 60 Detik Kelahiran Bayi Saat Pertama Dilahirkan

- 11 September 2021, 18:45 WIB
Berikut ini penejlasan bahayanya 60 detik kelahiran bayi.
Berikut ini penejlasan bahayanya 60 detik kelahiran bayi. /Unspalsh/

PR PANGANDARAN - Kelahiran bayi yang terjadi setiap detik terjadi di dunia ini banyak dinantikan oleh semua orang.

Keselamatan ibu dan bayi yang lahir menjadi prioritas utama tenaga medis yang bekerja sekuat tenaga agar keduanya kembali pulih.

Tapi sayangnya banyak yang belum paham di 60 detik kelahiran bayi pertama pada saat dilahirkan dapat membahayakan bayi.

Baca Juga: Ini Gejala Varian Delta pada Anak-anak, Ternyata Lebih Banyak dari Orang Dewasa

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman website Your Tango pada 11 September 2021, pada tahun 2015, Chaunie Brusie, seorang bidan, menulis sebuah artikel di mana dia menentang penjepitan dan pemotongan tali pusat segera setelah lahir.

Tentu saja hal tersebut dilakukan Brusie dengan alasan yang bagus dan masuk akal.

Pada saat terjadi penjepitan dan pemotongan tali pusat pada bayi, bayi yang terbiasa bergantung pada tali pusat untuk bernapas harus segera beradaptasi.

Baca Juga: Prediksi BRI Liga 1 Malam Ini: Persita Posisi Kedua Klasemen Sementara, Modal Besar Kalahkan Persib Bandung

60 detik pertama saat bayi lahir ke dunia menjadi pertaruhan hidup yang sangat menegangkan.

Dokter atau tenaga medis lainnya harus melakukan berbagai cara agar bayi dapat menghirup oksigen pertama mereka di bumi.

Bukan hal yang mudah, namun harus dilakukan agar bayi dapat beradaptasi secepat mungkin dengan dunianya yang baru.

Baca Juga: Belum Sebulan Nikah, Lesti Kejora Diramal Denny Darko Bakal Istirahat dari Dunia TV, Ada Apa?

Bayi mendapatkan oksigen dari tali pusar, jadi dengan memotongnya segera setelah bayi lahir, paru-paru kecil bayi berjuang untuk menyamai kecepatan darah yang mengalir ke mereka untuk menghirup udara pertama.

Penelitian lain menemukan bahwa dengan menunda pemotongan tali pusat sebenarnya bisa membantu memudahkan transisi bayi.

Hal tersebut dapat memberikan bayi lebih banyak darah, oksigen, dan waktu untuk menyesuaikan diri.

Baca Juga: Link Nonton Ikatan Cinta 11 September 2021: Reyna Tolak Mama Karina dan Lebih Pilih Mama Rosa

Seorang petugas medis dari National Institute of Child Health and Human Development setuju dengan gagasan tersebut.

“Ini merupakan langkah yang besar darah untuk bayi jika Anda mampu untuk menunggu satu setengah atau dua menit.

Hal tersebut dengan alasan, yakni bayi membutuhkan jumlah darah ekstra untuk mengisi paru-paru.” gagas petuga medis tersebut.

Baca Juga: Episode Ikatan Cinta Malam Ini: Mama Karina Sebut Hasil USG Elsa adalah Anak Ricky, Bagaimana Reaksi Nino?

Fakta lain juga menyebutkan bahwa dengan menunda pemotongan tali pusat bisa membuat berat badan bayi pada saat lahir lebih besar.

Selain itu juga bisa mengurangi resiko pendarahan, mengurangi kadar hemoglobin yang tinggi, peningkatan zat besi, bahkan menurunkan risiko anemia.

Meski begitu tindakan tersebut tidak semuanya digunakan pada proses kelahiran, pada kasus kelahiran bayi prematur yang membutuhkan sel darah pun juga membutuhkannya.

Baca Juga: Ivan Gunawan Disarankan Operasi sebagai Efek Penurunan Berat Badan: Ini Penumpukan Gue...

Tetapi jika memiliki semua manfaat tersebut, mengapa dokter memotong tali pusat dengan segera setelah proses kelahiran?

Alasannya pun cukup sederhana, yakni agar para tenaga medis dapat memindahkan bayi dari tempat yang kotor ke tempat yang jauh lebih bersih.

Jadi, berapa lama lahir tali pusat harus dipotong setelah bayi lahir?

Baca Juga: 3 Wanita Hera Palace Mati Mengenaskan, Penthouse Season 3 Tamat dengan Rating Tinggi di Peringkat 1

Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan untuk menunggu 1-3 menit sebelum menjepit tali pusat guna mencegah kekurangan zat besi dan anemia.

Namun di sebagian negara lainnya justru menunggu sampai 5 menit, semua tergantung dengan kebijakan rumah sakit yang ada di semua negara pastinya.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: yourtango


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah