Studi: Kafein Dapat Membuat Kita Lelah, Ini Alasannya

- 12 September 2021, 09:50 WIB
Ilustrasi kopi. Sebuah studi menyebut kafein pada kopi bisa membuat kita lelah, ternyata ini penyebabnya, simak selengkapnya.
Ilustrasi kopi. Sebuah studi menyebut kafein pada kopi bisa membuat kita lelah, ternyata ini penyebabnya, simak selengkapnya. /Pexels

PR PANGANDARAN - Bahan aktif utama dalam kopi yakni kafein memiliki reputasi yang dapat dibenarkan sebagai penambah energi.

Tetapi kafein juga merupakan obat, itu artinya bahan itu dapat mempengaruhi kita masing-masing secara berbeda, tergantung pada kebiasaan konsumsi dan gen kita.

“Paradoks kafein adalah bahwa dalam jangka pendek, kafein membantu perhatian dan kewaspadaan. Ini membantu beberapa tugas kognitif dan membantu tingkat energi,” kata Mark Stein, seorang profesor di Departemen Psikiatri dan Ilmu Prilaku di University of Washington.

Baca Juga: 7 Idola KPop yang Mengaku Pecandu Kopi, Ada Jisoo BLACKPINK

Bagian dari efek paradoks kafein dihasilkan dari efeknya yang oleh para peneliti disebut sebagai tekanan tidur yang memicu rasa ngantuk pada diri kita seiring berjalannya hari.

Sejak kita bangun, tubuh memiliki jam biologis yang mendorong kita untuk kembali tidur di kemudian hari.

Seth Blackshaw, seorang ahli saraf di Universitas Johns Hopkins yang mempelajari tentang tidur, mengatakan bahwa para peneliti masih mempelajari tentang bagaimana tekanan tidur terbentuk dalam tubuh dan membakar energi dalam bentuk molekul yang disebut adenosin trifosfat atau ATP.

Baca Juga: Setelah Sarapan Ingin BAB? Hindari Mengonsumsi Makanan dan Minuman Ini, Salah Satunya Kopi

Saat ATP dikeluarkan seperti yang kita pikirkan, olahraga, menjalankan tugas atau duduk, sel kita menghasilkan bahan kimia yang disebut adenosin sebagai produk sampingan.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia, adenosin itu terus mengikat reseptor di otak sehingga membuat kita lebih mengantuk.

Secara kimiawi, kafein terlihat cukup mirip dengan adenosin pada tingkat molekuler yang menempati tempat pengikatan tersebut yakni mencegah adenosin mengikat reseptor otak tersebut.

Baca Juga: Kopi dan Teh Bisa Sebabkan Kebodohan, Simak 5 Makanan Lainnya yang Bahaya Dikonsumsi

Akibatnya, kafein bekerja untuk menekan sementara tekanan tidur, membuat kita merasa lebih terjaga. Sementara itu adenosin terus menumpuk di dalam tubuh.

"Begitu kafein habis, Anda mendapatkan tingkat tekanan tidur yang sangat tinggi dan Anda harus membayarnya kembali,” kata Dr. Blackshaw.

Faktanya, satu-satunya cara untuk meredakan dan mengatur ulang tingkat tekanan tidur yang tinggi adalah dengan tidur.

Baca Juga: Bangga Kopi Jawa Barat Mejeng di Kafe Korea Selatan, Ridwan Kamil Ucap Syukur: Terima Kasih...

Yang memperparah masalahnya adalah semakin banyak kita minum kafein, maka semakin kita membangun toleransi tubuh kita terhadapnya.

Hati kita beradaptasi dengan membuat protein yang memecah kafein lebih cepat dan reseptor adenosin di otak kita berlipat ganda sehingga tubuh kita dapat terus peka terhadap kadar adenosin untuk mengatur siklus tidur kita.

Pada akhirnya, konsumsi kafein yang terus meningkat akan berdampak negatif pada tidur. Hal juga akan membuat kita merasa lebih lelah, demikian kata Dr. Stein.

Baca Juga: IDI Ungkap Tips Sehat dengan Tidur Cukup: Tapi Jangan Kebanyakan Tidur

Sementara itu jika kafein tidak lagi memberi Anda dorongan energi, para ahli merekomendasikan untuk tidur siang, berolahraga, atau duduk di luar dan mendapatkan paparan cahaya matahari secara alami yang dapat menambah dorongan energi secara alami juga.

“Pantau tidur Anda dan pastikan Anda tidur nyenyak,” kata Dr. Stein.

Tidur yang cukup dan melakukan aktivitas fisik adalah intervensi lini pertama untuk masalah perhatian dan kantuk.

Kafein adalah tambahan yang berguna, tetapi Anda tidak ingin menjadi ketergantungan padanya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x