5 Mitos yang Sering Terjadi pada Ibu Hamil dan Menyusui, Jangan Percaya Begitu Saja!

- 7 Oktober 2021, 08:30 WIB
Simak 5 mitos yang sering terjadi pada ibu hamil dan menyusui, hendaknya kita tidak percaya begitu saja.
Simak 5 mitos yang sering terjadi pada ibu hamil dan menyusui, hendaknya kita tidak percaya begitu saja. /Kolase foto Instagram @Devon Divine dan @Kelly Sikkema

PR PANGANDARAN - Menjadi ibu hamil kemudian menyusui anak secara eksklusif merupakan impian banyak wanita.

Bila saat ini Anda sedang hamil atau menyusui, sebaiknya jangan mudah percaya pada mitos-mitos yang lahir sejak dulu.

Pasalnya saat ini sudah ada banyak informasi yang bisa Anda cari di internet mengenai kehamilan dan menyusui dibandingkan percaya pada mitos.

Baca Juga: 3 Mitos yang Selalu Dihubungkan dengan Penuaan, Salah Satunya Tak Boleh Berolahraga

Jangan mudah percaya dengan mitos-mitos yang belum tentu benarnya.

Sebaiknya cari tahu terlebih dahulu informasinya agar lebih yakin dengan proses kehamilan atau menyusui Anda.

Minal Singh, Konsultan Eksekutif, Departemen Neonatologi & Pediatri, Rumah Sakit Jaypee, Noida, mematahkan beberapa mitos dan menyarankan orang untuk tidak pernah percaya pada mitos tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Mitos Atau Fakta: Benarkah Banteng Selalu Menyerang Warna Merah?

Berikut mitos dan fakta yang sudah dirangkum PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Pink Villa:

1. Mitos: Perut yang tinggi artinya calon bayi adalah perempuan, sedang perut yang rendah artinya calon bayi adalah laki-laki.

Fakta: Anggapan ini tidak memiliki dasar yang ilmiah dan tidak berlogika.

Ukuran otot, struktur, posisi janin, postur tubuh, dan jumlah lemak yang disimpan di sekitar perut ibulah yang memainkan peran penting dalam ukuran dan bentuk perut hamil.

Baca Juga: 3 Jenis Minuman yang Dipercaya Membunuh Covid-19, Padahal Hanya Mitos

2. Mitos: Kolostrum tidak baik untuk bayi

Fakta: Air susu pertama ibu yang berwarna kuning cerah, kental, dikenal sebagai Kolostrum.

Justru kolostrum tinggi dengan protein dan memiliki sifat anti-infeksi yang direkomendasikan untuk diberikan kepada bayi saat baru dilahirkan.

Tetapi beberapa wanita di India masih membuang kolostrum karena mereka menganggap kolostrum tidak baik untuk bayi.

Baca Juga: 3 Jenis Rempah-rempah yang Dipercaya Menyembuhkan Covid-19, Padahal Mitos

3. Mitos: Berikan madu pada bayi yang baru lahir untuk memperingati hari kelahirannya ke dunia.

Fakta: Sistem kekebalan bayi yang baru lahir sangat rapuh.

Madu juga mengandung spora Clostridium botulinum - bakteri yang dapat menetap di sistem tubuh bayi yang belum matang dan dapat menyebabkan penyakit fatal yang disebut botulisme bayi.

Sangat disarankan untuk tidak memberikan madu pada bayi yang baru lahir sebelum ulang tahun pertama karena risiko yang tentunya tidak ingin Anda dapatkan.

Baca Juga: Mitos Atau Fakta: Makan Tempe Bisa Cegah Pikun dan Tekan Risiko Alzheimer?

4. Mitos: Jus diberikan sebagai pengganti ASI

Fakta: Meskipun jus buah kaya akan vitamin C, ini dapat berdampak buruk pada usus bayi karena mereka mungkin tidak dapat mencerna jus buah terutama pada tahun pertama.

5. Mitos: Bayi pertama lahir lebih lama dibandingkan bayi kedua dan seterusnya.

Fakta: Lamanya siklus menstruasi Anda yang menentukan lahirnya bayi Anda. Jika lebih pendek, maka kemungkinan Anda hamil jauh lebih tinggi.

Sebaliknya, jika siklus haid Anda lebih lama, bayi akan lahir lebih lambat dan jika siklus berlangsung selama 28 hari, kemungkinan besar Anda akan melahirkan mendekati tanggal jatuh tempo.

Demikianlah mitos-mitos mengenai kehamilan dan menyusui yang harus Anda ketahui.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Pink Villa


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x