Mimisan hingga Kebocoran Pembuluh Darah, Ahli Infeksi Ungkap 7 Tanda Bahaya DBD Picu Kematian

- 22 Juni 2020, 13:53 WIB
-dbd demam berdarah
-dbd demam berdarah /

PR PANGANDARAN - Demam Berdarah Dengue (DBD) tengah menjadi ancaman penyakit baru saat merebaknya pandemi virus corona atau Covid-19.

Beberapa daerah di Jawa Barat berlomba-lomba melaporkan angka peningkatan kasus DBD setiap harinya, seperti yang terjadi di Tasikmalaya, lebih dari 500 orang telah terjangkit virus dengue yang disebabkan nyamuk Aedes aegepty. 

Menindaklanjuti hal ini, para praktisi kesehatan mulai memberikan sejumlah edukasi bagi masyarakat terkait ancaman DBD.

Baca Juga: Detik-detik Penggerebekan Markas Jhon Kei, Suara Tembakan Senjata hingga 24 Komplotan Tertangkap

Seperti yang dilakukan dr. Mulya Rahma Karyanti, seorang ahli infeksi dan pediatri tropik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Dalam siaran diskusi daring bersama BNPB yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com bertajuk 'Ancaman Demam Berdarah di Masa Pandemi' pada Senin, 22 Juni 2020, ia membahas tentang tujuh tanda bahaya penyakit DBD.

Tanda pertama, muncul di hari ketiga, yakni sakit perut.

Baca Juga: Didi Riyadi Datangi Rumah Ayu Ting Ting Tengah Malam, Bella Saphira Sindir Halus Bawa-bawa Centong

Tanda kedua, penderita akan merasa lemas bahkan berefek pada pendarahan spontan, pembesaran hati, penumpukan cairan hingga penurunan trombosit dibawah 100 ribu.

Tanda ketiga atau fase ketiga, kebocoran pembuluh darah. Apabila itu terjadi maka aliran darah ke otak otomatis juga berkurang sehingga orang tersebut cenderung selalu ingin tidur.

Dalam kondisi kritis fase tiga ini, asupan makanan dan minuman akan sulit, lantaran pasien akan sering mengalami muntah ditambah kondisi dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh.

Baca Juga: Tewas dengan Tubuh Penuh Luka Berdarah, Wanita Ini Tak Sengaja Tabrak Pintu Kaca karena Terburu-buru

Lebih lanjut, tanda keempat bahwa Anda terjangkit DBD adalah frekuensi buang air kecil yang meningkat, empat kali hingga enam kali dalam sehari, terutama bagi anak-anak.

Kemudian, kata dia, beberapa tanda lain yang harus diwaspadai masyarakat ialah pendarahan kulit, misalnya misisan, kulit berdarah hingga memar.

Terkait usia, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti ini dapat menjangkit siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Baca Juga: Sindrom Baru Pasca Covid-19: Tak Bisa Beranjak dari Kasur karena Lemas dan Cemas Sepanjang Waktu

"Namun saat ini trennya kita lihat lebih banyak remaja bahkan mereka datang dengan fase kritis," pungkasnya.

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x