PR PANGANDARAN - Hewan reptil yang biasa merayap di dinding dan pohon, yakni cicak, disinggung Ustaz Adi Hidayat sebagai penanda tempat kotor dan juga pembawa banyak bakteri.
Ustaz cerdas lulusan Kuliyya Dakwah Islamiyah di Tripoli, Libya itu gemar mendalami Al-Quran, hadis hingga ilmu fikih.
Sehingga, beliau seringkali mengaitkan materi dakwahnya dengan ilmu yang dimilikinya di bangku sekolah. Kendati demikian Ustaz Adi Hidayat tetap membumi dan selalu menyampaikan dengan cara yang santun.
Baca Juga: Astronom Tanggapi Isu Kehancuran Dunia yang Dikaitkan dengan Covid-19 dan Gerhana Matahari Besok
Dalam kanal Youtube Motivasi Dakwah, Ustadz Adi mengungkapkan bahwa cicak merupakan ujian mudharat yang dihadapi ummat muslim.
“Cicak masuk dalam ujian mudharat disamping ujian keimanan. Ada mudharat, bukankah ketika cicak datang menandakan banyak kotoran yang ada disitu ada bakteri E. coli yang dia bawa," ujar Ustadz Adi.
Ia juga mengatakan bahwa kotoran yang dihasilkan cicak berasal dari makanannya yang juga kotor, yakni nyamuk.
Baca Juga: 4 Kecamatan Ini Laporkan Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Pangandaran
Ia menjelaskan bahwa cicak memang diciptakan untuk menandakan ada mudharat di sekitar manusia, yakni kotoran.
“Jadi ini menandakan bahwa dia diciptakan oleh Allah bukan diciptakan untuk dibunuh, diciptakan untuk menandakan ada mudharat disekitaran itu dengan kotoran-kotoran," kata Ustadz Adi.
Artikel Rekomendasi