PR PANGANDARAN – Sebuah jurnal ilmiah yang diunggah pada April 2020 lalu mengungkapkan fakta mengejutkan soal sebaran Covid-19.
Jurnal tersebut menunjukan bahwa pria dan wanita memiliki risiko kecendrungan terhadap paparan Covid-19 yang sama.
Kendati begitu, penelitian tersebut menjelaskan jika pria terinfeksi virus corona ternyata mempunyai dampak yang cukup signifikan.
Baca Juga: Tank TNI AD Tabrak Motor dan Gerobak, Penyebar Video Dikabarkan Tengah Diburu Gegara Langgar UU ITE
Hal ini karena di beberapa negara mempunyai kasus jika pasien positif corona pria lebih banyak yang meninggal jika dibandingkan dengan wanita.
Misalnya di China yang memaparkan jika 70% dari pasien positif corona yang meninggal di sana adalah pria. Hal ini disebabkan karena pola hidup dan kebiasaan yang dilakukan oleh pria seperti merokok.
Bahkan World Health Organization (WHO) pun memperlihatkan data kematian virus corona di Eropa yang 63% adalah pria.
Baca Juga: Kalah Telak 2 Kali, Shin Tae-Yong: TIMNAS U19 Latihan Pemulihan, Sabar dan Tetap Dukung Garuda
Sama halnya dengan New York, Amerika Serikat yang menduduki peringkat tertinggi Covid-19 dunia melaporkan pasien positif yang meninggal hampir 2 kali lipat adalah pria.
Pasien pria yang lebih banyak meninggal ini tak hanya terjadi saat pandemi sekarang, tapi pada saat virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) menyebar pada tahun 2003 silam.
Artikel Rekomendasi