Gagal Jadi Presiden, Trump Bikin Mahal Tarif Kamar Hotel Miliknya Jelang Pelantikan Biden

3 Januari 2021, 20:45 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump: Untuk pertama kalinya, Donald Trump terpilih menjadi orang yang paling dikagumi tahun 2020 mengalahkan Barack Obama. /Instagram.com/@realdonaldtrump

PR PANGANDARAN - Trump International Hotel di Washington DC, Amerika Serikat babru-baru ini sudah menaikkan tarif sewa kamar menjadi lebih dari tiga kali lipat dari tarif biasanya.

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Independent pada Jumat, 1 Januari 2021, kenaikan harga ini sengaja dilakukan pemiliknya, Donald Trump menjelang pelantikan presiden terpilih AS, Joe Biden dan wakilnya, Kamala Harris.

Hal itu dilakukannya secara bertahap. Mula-mula kamar-kamar dibuka dengan harga lebih tinggi dari biasanya, yaitu mulai dari kamar ganda hingga suite seharga $ 886 atau setara Rp12,6 juta hingga $ 2.225 atau setara Rp31,6 juta.

Baca Juga: Roy Suryo Yakin Video Syur Gisel Asli Punya Durasi Lebih dari 19 Detik, Diubah oleh Siapa?

Namun, tarif itu kelihatannya sudah dinaikkan kembali. Laman web hotel kini mencantumkan bahwa para tamu yang berkunjung selama pekan pelantikan Joe Biden minimal memesan selama dua malam.

Bahkan, tarif kamar termurah setelah adanya kebijakan perubahan mencapai Rp31,6 juta per malam untuk tanggal 19 dan 20 Januari 2021.

Sedangkan, pada hari-hari lain di bulan Januari, tarif kamar rata-rata untuk hotel itu hanya $ 436 atau setara Rp6,2 juta.

Baca Juga: Konser Solo Perdana dan Rindu EXO, Baekhyun: Sulit untuk Bernyanyi Sendiri

Trump International bukan satu-satunya hotel di Washington yang menaikkan harga di saat adanya kemungkinan permintaan yang meningkat jelang pelantikan Joe Biden.

Namun, saat ini harganya melesat jauh lebih tinggi dari kebanyakan hotel-hotel saingannya di Amerika Serikat.

Trump International Hotel baru-baru ini membuka kembali kamar-kamar hotel untuk umum usai berbulan-bulan menetapkan bahwa pada 16-20 Januari 2021 tidak ada kamar yang tersedia untuk dipesan.

Baca Juga: Trending! Anya Jatuh Dari Sepeda, Chef Arnold: Lah Gw Diserempet Motor

Hal itu dilakukannya kemungkinan untuk mengantisipasi pelantikan Donald Trump bila dirinya menang dalam Pilpres AS 2020 lalu.

Keputusan untuk membuka blokir pemesanan di sekitar tanggal peresmian di properti begitu kentara dengan sikap penolakan pemiliknya terhadap hasil pemilu.

Trump dan timnya sudah berulang kali menuduh adanya kecurangan dalam pemilihan dan mengajukan lebih dari 50 gugatan hukum dalam upaya untuk membatalkan pemungutan suara pada 3 November 2020 lalu. Meskipun kemudian sebagian besar upaya itu ditolak atau ditarik.

Baca Juga: Roy Suryo Soal Video Syur Gisel: Dari Metadata, Ada Satu Lagi Pelaku Utama

Sebelumnya, bahkan ada laporan bahwa Trump merencanakan unjuk rasa secara sepihak untuk mengalihkan perhatian dari upacara pelantikan Biden. Namun, hal ini juga belum dikonfirmasi oleh kubu Trump.

Beberapa pendukung Trump berinisiatif untuk membuat acara secara virtual pada 20 Januari 2021 mendatang dan menyebutnya sebagai pelantikan Donald Trump. Hal ini tentu membuat media sosial Facebook dengan cepat menambahkan penafian.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler