PR PANGANDARAN – Selama pandemi Covid-19, memakai masker atau face shield menjadi hal wajib bagi semua orang.
Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 terutama saat berada di tempat umum yang memiliki risiko tinggi terinfeksi virus.
Beberapa orang ada yang lebih memilih memakai masker tapi sebagian lagi ada yang lebih memilih face shield.
Baca Juga: Ayahnya Meninggal karena Kanker, Nia Ramadhani Tes Darah: Gue Sempat Merasa Egois
Lalu, manakah yang lebih efektif mencegah terinfeksi Covid-19?
Pengguna face shield mengatakan mereka lebih suka memakai face shield dibandingkan masker karena mudah dibersihkan dengan sabun dan air.
Beberapa ahli kesehatan mengatakan jika face shield mencegah seseorang menyentuh wajah mereka, yang membantu mencegah terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Tanggapi dr. Tirta Soal Polemik Face Shield, Anji Bongkar Alasan Artis Memakainya tanpa Masker di TV
Face shield juga membuat komunikasi lebih mudah bagi mereka yang memiliki gangguan pendengaran dan perlu membaca bibir lawan bicara.
Selain itu, para ahli menambahkan jika face shield juga memberikan pengingat kepada orang lain akan jarak sosial saat berada di kerumunan.
“Face shield tampaknya secara signifikan menurunkan risiko terpapar virus influenza dan virus pernapasan lainnya yang menyebar melalui tetesan,” ucap Dr. Eli Perencevich, seorang profesor penyakit dalam dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa Carver dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Fox News pada Senin, 11 Januari 2021.
Baca Juga: Cek Fakta: Avatar Facebook Dilarang Digunakan karena Diklaim Miliki Arti ‘Aku Yahudi’, Ini Faktanya
“Dalam sebuah studi simulasi, face shield terbukti mengurangi paparan virus langsung sebesar 96 persen saat dipakai oleh petugas kesehatan yang disimulasikan dalam jarak 18 inci setelah batuk,” sambungnya.
Namun, menurut ahli lainnya mengatakan jika mereka lebih merekomendasikan masker wajah di balik face shield saat berada di kerumunan.
Hal ini karena face shield tidak memberikan perlindungan yang memadai untuk mencegah partikel yang ada di udara.
Baca Juga: Cek Disini! Ini Jadwal Lengkap Siaran Yonex Thailand Open 2021 di TVRI
“Seseorang perlu memakai face shield serta masker saat berada di dekat orang yang tidak memakai masker sama sekali, karena face shield akan membantu melindungi mata kita. Memakai face shield saja tidak efektif karena virus masih bisa menyebar dan masuk ke dalam mulut dan hidung. Face shield hanya melindungi mata dari virus,” ucap Dr. Hugh Cassiere, direktur Rumah Sakit Universitas North Shore Kesehatan Northwell.
“Face shield tidak sepenuhnya melindungi dari virus, sedangkan masker lebih efektif,” sambungnya.
Sementara itu, Dr. Fred Davis dari Northwell Health LIJ di Long Island, mengatakan face shield dapat digunakan sebagai lapisan perlindungan tambahan.
Baca Juga: Selesai Lakukan Rehabilitisai di BNN, Millen Cyrus: Saya Tidak akan Melakukan Hal Seperti ini Lagi
“Tidak diketahui apakah face shield dapat melindungi seseorang dari tetesan air atau tidak,” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di situs webnya.
“CDC tidak merekomendasikan penggunaan face shield untuk aktivitas normal sehari-hari atau sebagai pengganti masker,” tambahnya.
“Jika face shield digunakan tanpa masker, maka harus menutupi sisi wajah pemakainya hingga ke bawah dagu. Face shield sebaiknya hanya dipakai sekali. Face shield yang dapat digunakan kembali harus dibersihkan dan didesinfeksi setiap kali selesai dipakai,” lanjutnya.
Baca Juga: Ungkap Rasa Duka Atas Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Anisa Bahar Malah Dicibir Warganet
Selain itu, CDC juga tidak menganjurkan pemakaian masker atau face shield pada anak di bawah usia dua tahun.
“Masker tidak boleh dipakai oleh anak-anak di bawah usia dua tahun. Face shield untuk bayi baru lahir tidak disarankan,” tuturnya.***