Kritikus Kremlin Kembali ke Rusia Setelah Lolos Diracuni, Alexei Navalny Masih Diancam Penangkapan

17 Januari 2021, 14:40 WIB
Alexei Navalny, aktivis Rusia yang kritis terhadap pemerintah. /Guardian

PR PANGANDARAN - Kritikus terkemuka Kremlin, Alexei Navalny dijadwalkan terbang kembali ke Rusia pada minggu, 17 Januari 2021 untuk pertama kalinya, sejak dia diracuni musim panas lalu.

Meskipun, pihak berwenang menyatakan keinginan untuk menangkapnya dan berpotensi memenjarakannya selama bertahun-tahun.

Melansir dari Reuters, Navalny adalah salah satu kritikus domestik Presiden Vladimir Putin yang paling terkemuka, mengumumkan keputusan untuk kembali dari Jerman pada hari Rabu, 13 Januari 2021 lalu

Baca Juga: Tidak Terkejut Mendengar Sikap Kanibalisme Armie, Courtney: Dia Bunglon, Berubah untuk Memikat

Untuk alasannya, ia mengatakan merindukan Moskow, bahkan tidak tertarik dengan apa yang disebut sebagai kasus kriminal baru yang dibuat-buat terhadapnya.

Menyusul pengumuman Navalny, hari berikutnya, departemen penjara Moskow mengatakan akan melakukan segalanya untuk menangkapnya, begitu dia kembali.

Artinya, Moskow akan tetap menuduhnya melanggar ketentuan hukuman penjara yang ditangguhkan karena penggelapan.

Sedangkan di sisi lain, Navalny berharap sukses dalam pemilihan parlemen pada bulan September, menghadapi potensi masalah dalam tiga kasus kriminal lainnya, yang semuanya menurutnya bermotivasi politik.

Baca Juga: Lady Gaga Terpilih Nyanyikan Lagu Kebangsaan Amerika, Ini Alasan Panitia Inagurasi Biden-Harris

Sontak saja, kepulangan Navalny menimbulkan teka-teki bagi Kremlin, apakah akan memenjarakannya dan mengambil risiko protes atau tidak melakukan apa-apa dan berisiko terlihat lemah di mata kaum garis keras Kremlin.

Menilik kronologinya, Navalny diperkirakan akan terbang dari Berlin dan tiba di Moskow pada Minggu pukul 16.20 GMT.

Selama di Berlin sejak Agustus, Navalny menjalani perawatan medis darurat setelah menurut tes Jerman, ia diracuni hingga ke saraf Novichok.

Navalny mengatakan dia akan mengambil penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai Rusia Pobeda, milik Aeroflot yang dikendalikan negara.

Baca Juga: Palestina Umumkan Pemilu Pertama dalam 15 Tahun, Ini yang Dilakukan Israel

Sebagai tanggapan, para pendukung Navalny berencana untuk menemuinya di bandara Vnukovo Moskow, meski diperkirakan cuaca sangat dingin minus 17 Celcius (1 Fahrenheit) dan lebih dari 4.500 kasus virus korona baru setiap hari di ibu kota Rusia tersebut.

Sementara itu, Kantor kejaksaan Moskow secara resmi telah memperingatkan 15 organisasi pro-Navalny, bahkan mengatakan acara itu ilegal karena tidak disetujui oleh pihak berwenang.

Artinya, orang yang muncul bisa ditahan, didenda atau dipenjara.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler