Temukan Banyak Video Bayi Monyet Disiksa dan Dibunuh di YouTube, Aktivis Hewan Geram

18 Februari 2021, 11:37 WIB
Ilustrasi bayi monyet. /Tiktok/@nhdazhr/

PR PANGANDARAN - Cukup banyak kasus-kasus pelecehan hewan yang menyayat hati dilaporkan dari seluruh dunia.

Baru-baru ini, para aktivis hewan geram usai temukan banyak video bayi monyet disiksa dan dibunuh di layanan streaming YouTube.

Kasus kekerasaan terhadap hewan ini tampaknya lebih banyak muncul dari Asia dan lebih populer di Kamboja. 

Baca Juga: Curhat Lelah Dihujat, Netizen Malah Salfok Lihat Kekeyi Nangis Tanpa Air Mata

Aktivis hak-hak hewan mengecam raksasa media sosial itu lantaran terus membolehkan tayangan mengganggu yang tampaknya menjadi bagian dari tren besar video yang tayang di Asia Tenggara.

Video-video itu biasanya memperlihatkan bayi monyet saat dicekik, ditampar, diancam dengan tang atau bahkan dibunuh.

Video-video penganiayaan hewan yang mengejutkan itu beberapa di antaranya masing-masing memiliki ratusan ribu penayangan di bawah tagar #monkey_tube.

Baca Juga: Hubungan Dayana dan Fiki Naki Memanas, Netizen: Jangan Overproud, Mentang-mentang Bule Dikasih Panggung

Salah satu video memperlihatkan monyet-monyet itu mengenakan pakaian dan popok sebelum disiksa.

Satu playlist di YouTube ditemukan teridie dari 112 video di situs berjudul "Kill baby monkeys" yang telah ditonton hampir 200.000 kali dan mencakup berbagai video penganiayaan hewan.

Organisasi hak-hak hewan PETA mengatakan bahwa mereka telah menekan YouTube agar segera menghapus video-video semacam itu.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 18 Februari 2021: Nino Pergoki Elsa Jual Tas Branded pada Rafael, Kebohongan Terbongkar?

Namun upaya yang dilakukan PETA tetap belum membuahkan hasil yang maksimal.

"Kebijakan yang ada di YouTube harus segera menghapus saluran mengerikan ini, tetapi moderasi konten mereka - dan tanggapan terhadap PETA - masih kurang," kata PETA, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman The Sun pada Senin, 15 Februari 2021.

Bahkan, pada pekan lalu, pihak berwenang Indonesia menyita tiga monyet yang dirantai di kandang kecil dan secara rutin disiksa untuk video YouTube.

Baca Juga: Jennifer Jill, Ajun dan Putranya Dinyatakan Negatif Narkoba, Netizen: Ada Cuan Semua Lancar

Salah satu pendiri dari Action for Primates nirlaba, Sarah Kite, mengatakan bahwa kasus video ini seringkali terjadi dan terus terulang.

“Pada dasarnya, monyet-monyet ini disiksa, dan rekaman penyiksaan dan penderitaan mereka direkam dan disiarkan di YouTube," kata Kite.

Menurut Kite, hal semacam itu sangat tak dapat dibenarkan dan para pelaku harus diberi tindakan hukum yang setimpal.

Baca Juga: Sempat Hiatus Gegara Gangguan Panik, Kang Daniel Akui Bergairah saat Mendengarkan Banyak Musik

“Perilaku seperti itu tidak boleh ditoleransi, dan kami sangat didorong agar pihak berwenang Indonesia menanggapi dengan cara yang mereka lakukan," tuturnya.

Sementara itu, seorang juru bicara YouTube menyampaikan bahwa pihaknya telah tegas melayang video-video semacam itu untuk tayang.

"Pedoman YouTube melarang konten yang menampilkan kekerasan - termasuk pelecehan hewan," katanya.

Dalam kasus dua kanal YouTube yang baru-baru ini menyita perhatian netizen lantaran adegan kekerasan terhadap hewan, lanjut juru bicara YouTube, pihaknya telah melakukan penghapusan.

Baca Juga: Jadi Aktor Termahal Korea, Kim Soo Hyun Diberi Keripik Singkong hingga Indomie sebagai Kado Ultah

"Setiap konten yang ditandai yang ditemukan melanggar kebijakan kami akan segera dihapus dari YouTube," ujarnya.

Penghapusan itu dilakukan lantaran kanal-kanal itu telah melanggar pedoman penayangan YouTube.

"Setelah ditinjau, kedua channel tersebut telah dihentikan karena melanggar Pedoman Komunitas kami," tandasnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler