Umat Muslim Tolak Divaksin, Imam Inggris Bergerak Lawan Hoaks Seputar Covid-19

15 Maret 2021, 12:55 WIB
Umat Muslim Tolak Divaksin, Imam Inggris Bergerak Lawan Hoaks Seputar Covid-19. /Foto: Peter Kujundzic/yus4/Reuters

PR PANGANDARAN – Para imam di seluruh Inggris berupaya untuk menghilangkan disinformasi mengenai virus Corona saat khotbah Jumat dan meyakinkan vaksin Covid-19 aman di antara umat Muslim.

Qari Asim, ketua Dewan Penasihat Nasional Masjid dan Imam (MINAB) yang memimpin kampanye untuk meyakinkan umatnya serta menganjurkan agar suntikan vaksin sesuai dengan praktik Islam.

“Kami yakin bahwa dua vaksin yang telah digunakan di Inggris, Oxford AstraZeneca dan Pfizer, diizinkan dari perspektif Islam,” kata Qari Asim dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Arab News pada Senin, 15 Maret 2021.

Baca Juga: Pemenang Grammy Award 2021, BTS Masih Berkuasa hingga ARMY Dibuat Bangga, Nasib Taylor Swift?

"Keraguan, kecemasan, dan kekhawatiran didorong oleh informasi yang salah, teori konspirasi, berita palsu, dan rumor,” sambungnya,

Inggris, negara yang paling parah terkena virus di Eropa telah mencatat hampir 95.000 kasus kematian sehingga vaksinasi sangat diandalkan untuk mengakhiri siklus penguncian dan pembatasan.

Namun, sebuah laporan menunjukkan adanya ketidakpercayaan terhadap vaksin di antara etnis minoritas daripada penduduk Inggris lainnya.

Baca Juga: Baru Layangkan Gugatan Cerai, Nindy Ayunda Akui Ingin Berpisah dengan Aska Sejak Lama

Sebanyak 72 persen responden survei kulit hitam kemungkinannya kecil atau sangat kecil untuk mendapatkan vaksin.

Di antara mereka yang berlatar belakang Pakistan atau Bangladesh, kemungkinan mendapat vaksin mencapai 42 persen.

Para imam berusaha menghilangkan ketakutan di antara 2,8 juta Muslim Inggris bahwa vaksin mengandung gelatin babi atau alkohol, yang mana dilarang oleh Islam.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Senin 15 Maret 2021: Al Murka Andin Dihina oleh Nino

Qari Asim mengatakan sah untuk mempertanyakan hal-hal yang diperbolehkan dalam Islam tapi harus memperhatikan klaim yang berdasar.

Di antara kebohongan yang tersebar tentang vaksin adalah bahwa vaksin itu dapat memodifikasi DNA, membuat penerima menjadi steril, atau bahkan memasukkan microchip ke dalam tubuh.

Kesalahan informasi seputar virus Corona semakin berbahaya mengingat beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal itu dapat berdampak pada minoritas secara tidak proporsional.

Baca Juga: Cek Fakta: HRS Dikabarkan Galang Dana Rp500 Miliar untuk Lawan Virus Corona, Simak Faktanya

“Inilah komunitas yang harus kami coba targetkan,” kata Nighat Arif, seorang dokter umum di Chesham, London.

Samara Afzal seorang dokter umum di Pusat Kesehatan Netherton di Dudley di West Midlands, membagikan video dalam bahasa Urdu dengan 35.000 pengikut di Twitter-nya untuk menyanggah beberapa mitos.

Dia mengatakan beberapa orang telah memintanya untuk mengirim video langsung kepada mereka sehingga mereka dapat meneruskannya ke orang-orang terdekat.

Baca Juga: Kerap Disakiti Orang Sekitar, Nindy Ayunda: Gue Nggak Bisa Percaya lagi, Cuma sama Allah SWT

Di pusat medisnya, Afzal memperkirakan bahwa sekitar 40 hingga 50 dari 1.000 orang telah menolak untuk divaksinasi akibat hoaks yang beredar.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler