Meninggal dengan 130 Luka Tusukan, Bocah 5 Tahun yang Disiksa Orang Tuanya Ini Sempat Minta Tolong Lewat Ini

16 April 2021, 15:10 WIB
Foto ilustrasi bocah SD yang meninggal dunia karena tenggelam /Pixabay/

PR PANGANDARAN – Seorang bocah 5 tahun disiksa sampai mati dengan 130 luka tusukan oleh kedua orang tuanya.

Namun, sebelum ia meninggal dengan 130 luka tusukan, bocah 5 tahuin itu rupanya sempat minta tolong lewat gambar mengerikan.

Lebih lanjut, bocah 5 tahun menggambarkan rumah yang dipenuhi darah, ditambah dengan detail orang dewasa yang juga terlihat di sana, seolah menegaskan alasan ia meninggal adalah disiksa dengan 130 luka tusukan oleh orang tuanya.

Dikutip dari PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Sun, sebuah gambar sketsa dibuat oleh bocah 5 tahun yang malang itu, terlihat sebagai teriakan minta tolong.

Baca Juga: Channel YouTube Gen Halilintar Hilang Di-Hack Orang Rusia, Atta: YouTuber Waspada!

Ia menunjukkan seorang dewasa berdiri di sebuah rumah dengan noda merah di langit-langit serta darah mengalir di dinding dan menggenang di lantai.

Gambar tragis Chen Ruilin, bocah 5 tahun ditampilkan  pengadilan  saat mendengar pelecehan terhadapnya.

Ia diketahui dilempar ke udara hingga kepalanya terbentur langit-langit.

Luka akibat peristiwa tersebut ditemukan ketika dia dirawat di rumah sakit, sesaat sebelum dia meninggal.

Baca Juga: Terusir dari Rumah Atta Halilintar Setelah Ada Aurel, Thariq: Sekarang Lupa sama Adiknya Sendiri  

Hal itu hanyalah segelintir kesaksian memillukan yang dituturkan oleh guru, dan dokter tentang pelecehan terhadap Chen Ruillin.

Dokter di Hong Kong menemukan lebih dari 130 luka di tubuh bocah malang tersebut.

Dia juga telah bertahun-tahun menderita pelecehan yang membuatnya sangat lemah secara fisik, sehingga dia tidak dapat melawan infeksi bakteri.

Pastor Chen Haiping yang berusia 29 tahun dan ibu tiri Huang Xiaotong yang berusia 30 tahun dinyatakan bersalah.

Baca Juga: Terusir dari Rumah Atta Halilintar Setelah Ada Aurel, Thariq: Sekarang Lupa sama Adiknya Sendiri  

Keduanya didakwa membunuh anak berusia 5 tahun itu setelah persidangan selama sebulan.

Pengadilan mendengar bagaimana para terdakwa terus-menerus memukuli dan membuat gadis kecil itu kelaparan menjelang kematiannya pada Januari 2018.

Kasus ini menjadi berita utama setelah gadis itu dibawa ke rumah sakit dan ditemukan memiliki begitu banyak luka, banyak di antaranya tampaknya disebabkan oleh tongkat atau gunting.

Baca Juga: RESMI! Drama Korea Missing: The Other Side Dikonfirmasi akan Tayangkan Season 2

Gadis itu meninggal di rumah sakit tak lama setelah tiba.

Otopsi menunjukkan bahwa dia meninggal karena infeksi bakteri yang tidak dapat ditangani oleh sistem kekebalannya karena kekerasan fisik selama bertahun-tahun.

Jaksa penuntut mengatakan korban sering dipukuli serta dibiarkan kelaparan.

Kakak korban yang berusia 8 tahun pun diduga juga mengalami pelecehan. Ia kini dirawat oleh nenek dari pihak ayah.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler