Dikira Pendeta Laki-laki, Peneliti Syok Temukan Mumi Mesir Ternyata Wanita Hamil 7 Bulan

30 April 2021, 11:30 WIB
ilustrasi mumi kerajaan mesir /Prasetyo B//unsplash/narciso-arellano

PR PANGANDARAN - Para peneliti asal Polandia yang memeriksa mumi Mesir Kuno syok, ketika melakukan tes pada mumi yang awalnya mereka kira sebagai pendeta laki-laki.

Setelah dilakukan sinar-X dan tes komputer, peneliti Polandia itu menemukan bahwa mumi tersebut merupakan seorang wanita yang tengah hamil 7 bulan.

Para peneliti mengatakan pada Kamis, 29 April 2021 bahwa itu adalah kasus pertama yang diketahui di dunia dari mumi wanita hamil yang terawat baik.

Baca Juga: Ibunda Naik Pitam Lihat Foto Felicia Tissue dengan Kaesang Diganti Wajah Nadya: Jahatnya, Mohon Ditangkap!

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Guardian, ,umi itu dibawa ke Warsawa pada tahun 1826 dan tulisan di peti mati bernama seorang pendeta laki-laki.

Tidak ada pemeriksaan sebelumnya yang menyangkal keyakinan bahwa itu adalah laki-laki, bukan seorang wanita hamil.

“Kejutan pertama kami adalah tidak memiliki penis, tetapi memiliki payudara dan rambut panjang, dan kemudian kami menemukan bahwa itu adalah wanita hamil,” kata Marzena Ozarek-Szilke, antropolog dan arkeolog, kepada Associated Press.

Baca Juga: Jadwal Tayang Ikatan Cinta Malam Ini Bergeser, Nino dan Elsa Sebut Bakal Ada Kejutan

“Ketika kami melihat kaki kecil dan kemudian tangan kecil (janin) kami sangat terkejut," ungkapnya.

Para peneliti memperkirakan wanita itu berusia antara 20 dan 30 tahun dan mengatakan ukuran tengkorak bayi menunjukkan dia hamil 26 hingga 28 minggu.

Temuan mereka - dari Proyek Mumi Warsawa, sebuah studi tentang mumi di museum nasional ibu kota Polandia - diterbitkan minggu ini di Journal of Archaeological Science.

Baca Juga: Spoiler Drama 'Taxi Driver' Episode 7: Dulu Polos dan Ceria, Ahn Go Eun Berubah Drastis Usai Tragedi Masa Lalu

"Ini adalah kasus pertama yang diketahui dari tubuh yang dibalsem hamil ... Ini membuka kemungkinan baru untuk meneliti kehamilan di zaman kuno dan praktik yang berkaitan dengan persalinan," kata artikel itu.

Anggota tim Wojciech Ejsmond berkata: “Kami tidak tahu mengapa janin tidak dikeluarkan dari perut almarhum selama mumifikasi.

“Itulah mengapa mumi ini benar-benar unik. Kami belum dapat menemukan kasus serupa. Artinya, mumi 'kami' adalah satu-satunya yang dikenali di dunia dengan janinnya,” katanya.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Keutamaan Lailatul Qadar Serta Cara Menentukan Tanggalnya

Berdasarkan analisis hieroglif pada sarkofagus, mumi tersebut awalnya dianggap sebagai pendeta laki-laki yang hidup antara abad ke-1 SM dan abad ke-1 Masehi.

Para ilmuwan sekarang percaya itu bisa lebih tua dari itu, dan sedang mencari kemungkinan penyebab kematian.

Mumi itu belum dibuka, tetapi satu pemindaian menunjukkan wanita itu memiliki rambut keriting hingga ke bahunya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler