Lonjakan Covid-19 Menyapu Penjara di Thailand, Lebih dari 22.000 Napi Positif Terpaksa Tidur Pakai Masker

29 Mei 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi bendera Thailand. (Pixabay) /Pixabay

PR PANGANDARAN - Lonjakan virus corona atau Covid-19 telah menyapu penjara di Thailand, di mana beberapa narapidana (napi) memiliki sedikit ruang untuk tidur dalam penjara yang sesak.

Lebih dari 22.000 napi telah dinyatakan positif akibat lonjakan Covid-19 dalam penjara, di mana napi yang hidup berdampingan telah didorong untuk tetap mengenakan masker ketika mereka tidur.

 

Pihak berwenang telah melontarkan rencana untuk memberikan pembebasan dini kepada napi dengan kondisi medis yang mendasari, termasuk Covid-19 karena penjara di Thailand semakin penuh dan sesak.

Baca Juga: 4 Kali Gagal dalam Pernikahan, Elly Sugigi Curhat: Meski Fisik Tidak Sempurna, Hatiku Masih...

Tetapi, mereka yang telah lama berada di balik jeruji besi mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui keseriusan wabah tersebut.

"Narapidana tidak memiliki pengetahuan untuk melindungi diri mereka sendiri," kata Somyot Prueksakasemsuk, seorang aktivis terkenal yang menghadapi dakwaan di bawah undang-undang pencemaran nama baik kerajaan Thailand, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari AFP.

Somyot dibebaskan bulan lalu dan mengatakan kepada AFP bahwa dia belum pernah dites Covid-19 sekali selama 10 minggu masa tahanannya.

Baca Juga: Rizki DA Bongkar Keretakan Rumah Tangga, Ngaku 12 Hari Menikah Sudah Pisah Ranjang

Dia tidak khawatir tertular penyakit itu selama di penjara karena dia tidak tahu tingkat risikonya.

"Tapi setelah ini saya sangat takut (untuk semua orang yang masih di dalam) ... jika Anda berada di dalam penjara, Anda berisiko, itu tidak bisa dihindari," katanya.

Wabah penjara Thailand telah meroket dari hanya 10 kasus yang diumumkan secara publik sebulan lalu dan memicu kekhawatiran publik yang meningkat setelah beberapa aktivis terkemuka tertular penyakit tersebut.

Baca Juga: Viral Pemotor Plat AA Acungkan Jari Tengah ke Pesepeda, dr. Tirta: Kurangi Emosi, Kita Satu Aspal!

Di antara mereka adalah pemimpin mahasiswa Panusaya "Rung" Sithijirawattanakul, yang membantu memimpin serangkaian demonstrasi tahun lalu menuntut reformasi politik di kerajaan, dan yang dinyatakan positif setelah dia dibebaskan dengan jaminan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler