Muslim Malaysia Cemaskan Palestina usai Naftali Bennett Jadi Perdana Menteri Israel

16 Juni 2021, 14:00 WIB
Muslim Malaysia cemas pada Palestina usai Naftali Bennett menjadi Perdana Menteri Israel. /Instagram @naftalibennett /

PR PANGANDARAN - Kelompok Muslim Malaysia ikut bersuara mengetahui Israel punya pemimpin baru, dari sebelumnya Benjamin Netanyahu hingga diganti Naftali Bennett sebagai Perdana Menteri Israel saat ini.

Meski Benjamin Netanyahu diganti Naftali Bennett, tetapi Kelompok Muslim Malaysia mengatakan situasi Palestina tidak akan berubah, apalagi terkait kebijakan anti Palestina yang tetap ada.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Presiden Musyawarah Ormas Islam Malaysia (MAPIM) Mohd Azmi Abdul Hamid, sosok Naftali Bennett tercatat sebagai pembunuh kelas atas hingga disebut lebih brutal terhadap Palestina.

“Naftali bahkan menyampaikan kebanggaannya membunuh orang Arab Palestina. Dia tidak menerima negara Palestina. Dia berencana untuk mencaplok lebih banyak tanah Palestina,” ujar Azmi dalam keterangannya, Senin, 14 Juni 2021.

Baca Juga: Ditengah Kisruh Perceraian dengan Teh Ninih, Aa Gym Ungkap 4 Hal Solusi Hidup Tenang

Lebih lanjut, Azmi mengatakan Bennett akan melanjutkan agresi yang lebih brutal dalam dua tahun ke depan dan ingin melakukan pendudukan penuh atas Palestina sebagai tanda keberhasilannya.

“Untuk apapun perubahan di Knesset, Palestina dan dunia tidak akan melihat perbedaan, terutama pada masalah Palestina,” tutur Azmi.

Selain itu, Azmi menegaskan pemerintah Israel baik sekarang atau rezim sebelumnya tidak memiliki niat untuk memulai perubahan apapun terhadap Palestina.

“Slogan bahwa penerimaan baru ini adalah untuk perubahan adalah ilusi dan penipuan. Satu-satunya perubahan yang akan kita lihat adalah perubahan perlakuan yang lebih brutal terhadap Palestina,” kata Azmi.

Baca Juga: Habiskan Rp100 Juta Untuk Sepatu Groomsmen di Lamaran Rizky Billar dan Lesti Kejora, Netizen: Tajir Gak Pamer

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Naftali Bennett Pimpin Israel, Palestina Dikhawatirkan Lebih Menderita"

Naftali Bennett, yang kini berusia 49 tahun itu dikenal selama satu dekade terakhir sebagai politisi sayap kanan garis keras.

Dirinya sangat mendukung pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Palestina dan karena pidato kebenciannya terhadap warga Palestina.

Bannet juga dikenal karena menolak dengan keras konsep negara Palestina, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Anadolu Agency.

Baca Juga: Gara-gara Sang Ibu Tak Mampu Tes Swab di Rumah Sakit, Bayi Ini Terpaksa Lahir di Jalanan

Pada awalnya, Bennett memasuki dunia politik tahun 2005 sebagai wakil pemimpin partai Likud Benjamin Netanyahu, dan sejak itu memegang banyak posisi, termasuk peran utama di kementerian pertahanan, ekonomi dan pendidikan.

Bannet bahkan berpendapat bahwa Israel harus mencaplok bagian dari wilayah Palestina yang diduduki di Tepi Barat.

Kemudian, pada 2012 dia terpilih sebagai pemimpin partai Rumah Yahudi, kemudian keluar untuk membentuk partai sayap kanan Yamina pada 2020 dan mengambil bagian dalam koalisi yang dipimpin oleh Netanyahu.

Partainya mengamankan tujuh kursi dalam pemilihan umum 23 Maret 2021.***(Nurul Khadijah/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler