Mengerikan, Wanita Palestina Ini Cerita Pengalaman Dapat Siksaan Bertubi-tubi dari Israel Sepanjang Ditahan

30 Juni 2021, 19:00 WIB
Seorang wanita Palestina ini cerita pengalaman mengerikan saat dapat siksaan bertubi-tubi dari Israel sepanjang ditahan. /REUTERS/Ammar Awad

PR PANGANDARAN - Sebuah kisah berdasarkan pengalaman mengerikan dihadirkan oleh seorang wanita Palestina bernama Mays Abu Ghosh, yang mana itu dimulai saat mahasiswa jurusan jurnalistik itu ditangkap pada Agustus 2019 hingga alami sejumlah siksaan oleh intelejen Israel

Sebelum ditahan di penjara Israel dan alami siksaan, wanita berusia 24 tahun itu diketahui ikut dalam aksi perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel.

Kemudian, kisah mengerikan tentang siksaan oleh intelejen Israel itu dimulai saat ia memasuki ruang interogasi penjara yang langsung diserang secara verbal.

“Mereka mengejek saya, mengatakan saya akan mati dalam interogasi,” katanya, dikutip dari Middle East Monitor.

Baca Juga: Datang dari Indonesia, Keluarga Positif Covid-19 Varian Delta Ini Pergi ke Australia dengan Jet Pribadi

Selain siksaan dengan verbal, Mays Abu Ghosh juga mendapatkan juga serangan fisik yang sangat tidak manusiawi.

Diketahui, saat dirinya sedang mengalami menstruasi, Mays Abu Gosh diikat ke kursi dengan tangan dan pergelangan kakinya dan meregangkan tubuhnya menjadi bentuk pisang selama berjam-jam, membuatnya tidak bisa tidur.

“Saya tidak bisa berjalan, para sipir menahan saya di sel. Sedangkan pada saat itu saya sedang mengalami menstruasi,” katanya.

“Mereka tidak memberi saya tampon atau pakaian dalam yang saya butuhkan di masa sulit ini untuk wanita manapun di dunia,” tambahnya

Baca Juga: Naomi Ramal Jodoh Rafathar di Masa Depan, Raffi Ahmad: Apa Iya Begitu? Oh My God!

Dikarenakan terus menerus diikat, tangan dirinya pun menjadi terluka hingga mengeluarkan darah.

Saat dirinya menolak untuk melakukan interogasi kembali, petugas intelijen Israel membanting dirinya dinding.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya dengan judul "Bongkar Kejamnya Penjara Israel, Wanita Palestina: Saya Diikat saat Menstruasi hingga Diminta Bunuh Diri"

Bahkan, sejumlah siksaan yang datang padanya selama 33 hari di penjara Israel yang bernama Al Maskobeyya, dirinya telah kehilangan berat badan sebanyak kurang lebih 12 kilogram.

Baca Juga: Studi Baru: Vaksin Sinovac untuk Anak-anak Terbukti Hasilkan Antibodi, Ini Penjelasannya

Tak hanya petugas intelijen, para sipir penjara Israle juga menyerang Mays Abu Ghosh untuk menurukan semangat dirinya agar menjadi putus asa.

“Para petugas terus-menerus berusaha meyakinkan saya bahwa saya sudah gila dan mencoba bunuh diri, jadi mereka membawa pekerja sosial, tetapi mereka sebenarnya adalah petugas lain,” katanya.

Ketika para sipir penjara itu berada di sel tahanannya, dia menunjukkan kepada mereka luka dan memar yang dideritanya akibat pelecehan yang dialaminya.

“Saya bertanya pada mereka siapa yang ingin membunuh orang lain? Saya seorang pelajar, dan Anda sedang menahanku,” katanya.

Baca Juga: Diduga Kanibalisme, Viral Seorang MC Sebut Ada Pesugihan Elit di Jakarta: Darah Tumbal Diminum hingga...

Mays Abu Gosh diketahui sering meminta obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi rasa sakit di kepala dan ototnya, tapi para sipir penjara biasanya menolak.

Selama sesi interogasi, petugas dengan sengaja memaksa dirinya untuk mendengar jeritan para tahanan yang disiksa secara fisik dalam interogasi militer, sambil juga mengancam bahwa apa yang akan terjadi padanya akan lebih mengerikan.

“Mereka mengancam saya bahwa saya akan mati atau lumpuh di sini, dan mereka juga mengancam akan memperkosa saya,” pungkasnya.***(Rivan Muhammad/Bekasi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: PR Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler