Erdogan Cabut Turki dari Perjanjian Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan, Ribuan Demonstran Turun ke Jalan

2 Juli 2021, 08:50 WIB
Demonstrasi besar terjadi di Turki pada Kamis 1 Juli 2021. Para demonstras mengkritik keputusan Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan yang memutuskan untuk mundur dari Konvensi Istanbul. /REUTERS/Murad Sezer/

PR PANGANDARAN - Ribuan orang melakukan aksi demontrasi di kota-kota terbesar di Turki untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan pada Kamis, 1 Juli 2021.

Protes datang beberapa jam setelah Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan melakukan penarikan dari Konvensi Istanbul.

Konvensi Istanbul adalah sebuah perjanjian yang diresmikan di Istanbul, Turki pada 2011.

Baca Juga: Ramalan 12 Zodiak, 2 Juli 2021: Aries dan Pisces Diminta Hati-hati, Akan Ada Apa?

Perjanjian Konvensi Istanbul ini kemudian dirancang sebagai cara untuk mewujudkan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan dalam rumah tangga.

Keluarnya Turki dari perjanjian yang dibuat di salah satu kota terbesar Turki tersebut, membuat demonstran turun ke jalanan untuk melakukan protes.

"Kami tidak akan dibungkam, kami tidak akan takut, kami tidak akan sujud," teriak wanita di antara kerumunan beberapa ratus orang yang berkumpul di ibu kota Ankara.

Baca Juga: Patahkan Isu ' Pasien Dicovidkan' Lagi, dr. Tirta : Ngubur Aja Antre, Klaim Covid Susah, IGD Penuh

"Kami tidak menyerah pada Konvensi Istanbul," begitu pesan demonstran yang tertulis di salah satu spanduk. 

Salah seorang demonstran, Ozgul (26) turut menyuarakan ketidakpuasannya atas keputusan Erdogan yang kontroversial ini. 

"Saya merasa sulit dipercaya bahwa pemerintah mengambil hak alih-alih memperbaikinya. Kami bangun setiap hari dengan pembunuhan perempuan atau pembunuhan trans dan sebagai perempuan tidak mungkin merasa aman di negara ini," kata Ozgul, salah seorang mahasiswa di Turki.

Baca Juga: Update Kode Redeem COD Mobile 2 Juli 2021

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters, di tengah kehadiran polisi yang padat, lebih dari 1.000 orang, kebanyakan wanita, berdemonstrasi di pusat Istanbul.

Erdogan mengumumkan penarikan pada bulan Maret, dengan mengatakan Turki akan menggunakan hukum setempat untuk melindungi hak-hak perempuan dan membela langkahnya pada terhadap mereka yang, katanya, menggambarkannya sebagai "langkah mundur" dalam pertempuran dengan kekerasan terhadap perempuan.

"Pertempuran kami tidak dimulai dengan Konvensi Istanbul dan tidak akan berakhir dengan penarikan kami dari perjanjian itu," katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 Juli 2021: Sagitarius, Leo, Cancer, Libra dan Capricorn

Penarikan Ankara memicu kecaman dari Amerika Serikat dan Uni Eropa, serta para kritikus yang mengatakan hal itu membuat Turki semakin tidak sejalan dengan blok yang diajukannya untuk bergabung pada 1987.

Tiga partai oposisi juga menarik diri dari komisi parlemen pada Kamis untuk memprotes keputusan tersebut.

“Kami akan melanjutkan perjuangan kami,” papar Canan Gullu, presiden Federasi Asosiasi Wanita Turki, pada Rabu, 30 Juni 2021. "Turki menembak dirinya sendiri dengan keputusan ini," terusnya.

Dia mengatakan bahwa sejak Maret, perempuan dan kelompok rentan lainnya lebih enggan untuk meminta bantuan dan cenderung tidak menerimanya, dengan kesulitan ekonomi yang dipicu Covid-19 menyebabkan peningkatan dramatis dalam kekerasan terhadap mereka.***

Editor: Agil Hari Santoso

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler