Khawatir Ide Gila Boris Johnson, Peneliti Inggris Temukan Cara Sembuhkan Long Covid

14 Juli 2021, 09:30 WIB
Para penelitiidi Inggris khawatir akan ide gila Boris Johnson yang ingin cabut aturan, sehingga mereka temukan cara untuk long covid sembuh. /Pixabay/Pexels

PR PANGANDARAN - Berawal dari rasa khawatir akan ide Perdana Menteri Boris Johnson yang ingin mencabut aturan pembatasan, kini sekelompok ilmuwan di Imperial College London menemukan cara agar long covid dari pasien bisa pulih lebih cepat.

Kemudian, para peneliti itu menyebut tes darah baru dapat segera dikembangkan untuk identifikasi long covid yang dapat sembuh dengan cepat.

Lebih lanjut, para peneliti telah menemukan "autoantibodi" yang tidak muncul pada pasien long covid, sehingga gejala terjadi lebih panjang.

Sebagai informasi, antibodi menyerang virus, sementara autoantibodi mengaktifkan sel-sel sehat yang menjadi alasan munculnya long covid, demikian klaim para peneliti di Imperial College London.

Baca Juga: Cek Keberuntungan 12 Zodiak Hari Ini, Rabu, 14 Juli 2021, Capricorn Terancam Ditipu

Kemudian Danny Altmann, profesor imunologi, yang telah lama mempelajari Covid mengatakan bahwa tes darah dapat mendeteksinya dan siap dalam waktu enam hingga 18 bulan.

Hingga akhirnya diketahui, alasan para peneliti bekerja keras karena khawatir dengan ide Boris Johnson yang akan mencabut seluruh aturan pembatasan di Inggris pada 19 Juli 2021, meski kasus Covid-19 akan melonjak hingga peningkatan besar long covid.

Pada saat yang sama, ia percaya bahwa NHS akan kesulitan untuk mengatasinya.

“Sulit untuk menghindari prediksi bahwa 100.000 infeksi baru sehari sama dengan 10.000 hingga 20.000 kasus long Covid dalam sehari, terutama pada orang muda. Itu banyak kerusakan pada banyak nyawa,” katanya.

Baca Juga: 1,4 Juta Vaksin Sinopharm Tiba di Indonesia, Netizen Minta Jokowi Tidak Perpanjang Masa PPKM Darurat

Berbicara kepada BBC Panorama, dia yakin tentang identifikasi long covid dan mengatakan temuan oleh para peneliti Imperial adalah kemajuan yang "menarik".

"Saya cukup optimis, jadi saya berharap dalam enam bulan kami akan melakukan tes darah sederhana yang bisa Anda dapatkan dari dokter Anda," jelasnya.

Prof Altmann mengatakan ada kemungkinan bahwa beberapa orang akan memiliki long covid dengan virus yang tinggal di dalam tubuh sementara, sehingga mereka akan memiliki masalah lain dengan sistem kekebalan mereka.

Baca Juga: Ketika Sejumlah Negara Eropa Wajibkan Vaksinasi Covid-19, Jerman Menolak Ikuti Karena Alasan Ini

Sebagaimana diketahui, long covid adalah istilah yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki gejala yang diperpanjang, lebih dari dua minggu.

Bahkan, mereka yang menderita long covid akan berbeda, dari semula orang aktif menjadi terbaring di tempat tidur karena kelelahan setelah berolahraga ringan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler