Jika Jepang Masih Ikut Campur Soal Taiwan, China Ancam Serang Jepang dengan Senjata Nuklir

18 Juli 2021, 17:00 WIB
China yang jengkel dengan Jepang terus ikut campur urusan kemerdekaan Taiwan kini memberi ancaman akan menyerang dengan nuklir. //Pixabay/jorono/SW1994

PR PANGANDARAN - Jepang yang akhir-akhir ini mengeluarkan sejumlah pernyataan yang bernada ikut campur dengan kemerdekaan Taiwan, rupanya makin membuat China jengkel dan berakhir keluarnya ancaman serius terhadap Negeri Sakura itu.

Lebih lanjut, ancaman China itu menyatakan siap menyerang dengan bantuan nuklir, jika Jepang terus ikut campur untuk kemerdekaan Taiwan 

Melansir dari situs berbagi video China, Xigua, terlihat unggahan ancaman untuk menyerang Jepang yang ikut campur kemerdekaan Taiwan, yang mana itu berasal dari akun Partai Komunis China cabang provinsi Shaanxi.

Dalam detailnya, unggahan video ancaman itu berdurasi lima menit yang menyerukan penggunaan senjata pemusnah massal untuk digunakan melawan Jepang untuk membuat mereka menyerah untuk kedua kalinya.

Baca Juga: Bukan Cuma Covid-19, Shireen Sungkar Ungkap Selalu Gagal Berangkat Haji Gegara Hal Ini

Meskipun video aslinya hilang, aktivis hak asasi manusia Jennifer Zeng pada 13 Juli 2021 lalu telah mengunggah ulang video tersebut ke Twitter dengan teks bahasa Inggris.

Narator video tersebut mengatakan China akan menyerang Jepang bilamana mereka ikut campur dalam upaya mempertahankan Taiwan meskipun hanya mengerahkan satu tentara, pesawat, maupun kapal.

“Kami tidak hanya akan membalas tembakan timbal balik tetapi juga memulai perang skala penuh melawan Jepang. Kami akan menggunakan bom nuklir terlebih dahulu,” katanya, dikutip dari Express Minggu, 18 Juli 2021.

Baca Juga: Lirik Lagu Anyone - Justin Bieber Lengkap Terjemahan Bahasa Indonesia

Mereka juga menambahkan akan terus menyerang Jepang hingga luluh lantak dengan senjata nuklir sampai mereka menyerah tanpa syarat untuk kedua kalinya seperti yang terjadi pada Perang Dunia I.

“Yang ingin kami targetkan adalah kemampuan Jepang untuk bertahan dalam perang. Selama Jepang menyadari bahwa ia tidak mampu membayar harga perang, ia tidak akan berani mengirim pasukan ke selat Taiwan dengan gegabah,” katanya

“Jika Jepang berperang dengan China untuk ketiga kalinya, orang-orang China akan membalas dendam pada skor lama dan baru,” katanya, menambahkan.

China sendiri melayangkan ancaman tersebut dikarenakan Jepang merupakan satu-satunya negara yang pernah diserang oleh bom atom sehingga mereka akan berpikir ulang jika akan melakukan perang.

Baca Juga: Seret Azka Corbuzier, Kalina Ocktaranny Ngamuk Disebut Hamil Settingan: Pake Otak Dong!

“Jepang adalah satu-satunya negara di dunia yang pernah terkena bom atom dan memiliki memori yang mendalam tentang bom atom dari pemerintah hingga rakyat,” katanya.

“Justru karena Jepang memiliki perasaan yang unik sehingga pencegahan perang nuklir terhadap Jepang akan mendapatkan hasil dua kali lipat dengan setengah usaha,” katanya, melanjutkan.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya dengan judul "Ancam Serang Jepang dengan Nuklir Bila Ikut Campur dengan Taiwan, China: Kami Akan Buat Mereka Luluh Lantak"

Video diakhiri dengan berjanji untuk menghukum Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, mantan Perdana Menteri Abe Shinzo, dan Wakil Perdana Menteri Aso Taro.

Baca Juga: Cara Edukasi Orang Terdekat Soal Informasi Covid-19 ala Dr. Faheem Younus: Gunakan Bahasa Cinta dan...

China juga berjanji untuk merebut kembali kedaulatan kepulauan Diaoyu dan Ryukyu dari tangan Jepang.

Posting ulang otoritas PKC datang hanya beberapa minggu setelah presiden China, Xi Jinping memperingatkan negara-negara asing akan menjatuhkan kepala mereka sampai berdarah jika mereka mencoba untuk mengganggu China.

Diketahui, saat ini beberapa negara barat seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang mengkritik sikap China yang dianggap telah mengusik kedaulatan teritorial laut dan udara milik Taiwan.

Baca Juga: Ditegur Sahrul Gunawan Tak Pakai Masker, Jemaah Salat Jumat di Zona Merah: Alhamdulillah Sehat

Taiwan sendiri mengaku mereka adalah negara yang merdeka dari China dan mempunyai pemerintahan sendiri.

Sedangkan China mengakui Taiwan sebagai provinsi mereka yang membangkang dan mempunyai sistem ideologi dua negara seperti Hong Kong dan Macau.***(Rivan Muhammad/Bekasi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: PR Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler