Syed Saddiq, Mantan Menteri Termuda Malaysia Terjerat Dakwaan Korupsi

24 Juli 2021, 11:05 WIB
Syed Saddiq yang sempat dijuluki menteri termuda sejak menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, tetapi kini terjerat dakwaan korupsi. /Instagram/@syedsaddiq./

PR PANGANDARAN - Nama Syed Saddiq Abdul Rahman sempat terkenal sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia yang dijuluki menteri termuda sepanjang sejarah Negeri Jiran itu, meski kabar terbaru menyebutkan sosok itu tengah terjerat dugaan korupsi.

Lebih lanjut, pria usia 28 tahun itu, Syed Saddiq Abdul Rahman, didakwa pada Kamis, 22 Juli 2021 dengan dugaan penyalahgunaaan dana partai penguasa Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) senilai RM1 juta (Rp4,1 Miliar).

Selain tuduhan penyalahgunaan dana partai Syed Saddiq pun diketahui mendapat satu tuduhan korupsi lagi karena diduga memakai uang RM120 Ribu (Rp82 juta) dana pemilihan partai pada 2018 lalu.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 24 Juli 2021: Masih Tak Mau Mengaku, Elsa Disekap Orang Tak Dikenal

Adapun pelanggaran tersebut diduga dilakukan saat Syed Saddiq masih menjabat sebagai ketua pemuda partai Tan Sri Muhyiddin, beberapa hari setelah runtuhnya pemerintahan Pakatan Harapan (PH), di mana ia menjabat sebagai menteri pemuda dan olahraga.

Menurut dakwaan yang dibacakan di depan Hakim Azura Alwi, Syed Saddiq diduga menarik dana partai berupa cek tanpa persetujuan pengurus pusat partai pada Maret tahun lalu.

Jika terbukti bersalah, dia bisa menghadapi hukuman 10 tahun penjara, cambuk dan juga denda. Dia dibebaskan dengan jaminan RM300,000 dengan satu penjamin.

Baca Juga: Nasib Shio Tikus, Shio Kerbau, dan Shio Macan 24 Juli 2021: Euforia Berlebihan Bisa Berujung Ceroboh!

Laporan pada hari Rabu mengatakan bahwa Syed Saddiq juga dapat menghadapi tuduhan pencucian uang terpisah di Johor, di mana ia menjabat sebagai anggota parlemen untuk daerah Muar.

Mantan menteri kabinet saat ini mengepalai partainya sendiri, Muda, partai politik berbasis pemuda pertama Malaysia yang berada di blok oposisi.

Sebagai tanggapan, Syed Saddiq, yang pada usia 25 tahun menjadi menteri termuda Malaysia dan anggota parlemen terpilih termuda ketiga, telah mengecam tuduhan itu sebagai bermotif politik.

Bahkan, dia mengatakan bahwa tuduhan itu adalah upaya untuk mendapatkan dukungannya untuk pemerintahan Perikatan Nasional (PN) pimpinan Muhyiddin menjelang pertemuan kembali Parlemen minggu depan.

Baca Juga: Sebut Obesitas Punya Risiko 7 Kali Lipat Terpapar Covid-19, Deddy Corbuzier Peringatkan Hal Ini

Dalam sesi Facebook Live pada Kamis, dia mengatakan bahwa semua dana yang dimaksud telah dipertanggungjawabkan.

Dia mengatakan bahwa uang RM120 Ribu yang dikumpulkan pada tahun 2018 adalah hasil kampanye politiknya sendiri untuk memperebutkan kursi parlemen Muar.

Dia juga mengatakan bahwa RM 1 juta milik sayap Pemuda Bersatu, dan semua pemimpin kuncinya mengetahui penarikan itu pada saat itu.

Dia juga mengatakan bahwa selalu ada persetujuan komite pusat untuk menarik dana partai.

"Rm1 juta itu tidak hilang, semuanya dipertanggungjawabkan," kata Syed Saddiq.

Baca Juga: Terawang Shio Kelinci, Shio Naga, dan Shio Ular 24 Juli 2021: Waspada Keracunan Gegara Telan Benda Ini

Sedangkan pada akhir Maret tahun lalu, Syed Saddiq mengajukan laporan polisi atas sejumlah RM250.000 yang diduga hilang dari brankas di rumahnya di Selangor, yang mendorong penyelidikan dari Komisi Anti-Korupsi Malaysia.

Syed Saddiq mengklaim bahwa uang yang hilang itu miliknya dan keluarganya, dan bukan milik Partai Bersatu.

Sebagai informasi, Syed Saddiq adalah mantan menteri kedua dari pemerintahan PH yang menghadapi tuntutan pidana sejak pemerintahan PN Muhyiddin mengambil alih kekuasaan tahun lalu.

Baca Juga: Aksi 'Jokowi End Game' akan Digelar Hari Ini, Ferdinand Hutahaean: Diikuti Penikmat Nasi Bungkus

Selain Syed Saddiq, Pemimpin Partai Aksi Demokratik Lim Guan Eng, yang merupakan menteri keuangan ketika PH memerintah selama kurang dari dua tahun, juga menghadapi tuduhan korupsi atas proyek terowongan bawah laut Penang yang mendapat lampu hijau selama masa jabatannya sebagai ketua menteri Penang.

Sementara itu, parlemen akan bersidang selama lima hari mulai Senin, setelah Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ahmad Shah, mengatakan bulan lalu bahwa mereka harus bertemu sesegera mungkin.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler