'Banyak Bukti' Virus Dimodifikasi, Partai Republik AS Klaim Covid-19 Bocor dari Laboratorium Tiongkok

2 Agustus 2021, 14:40 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Fusion Medical Animation/Pexels

PR PANGANDARAN - Banyak bukti membuktikan virus Corona jenis baru yang menyebabkan pandemi Covid-19 bocor dari laboratorium penelitian Tiongkok.

Hal tersebut dilaporkan oleh Partai Republik Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Senin, sebuah kesimpulan yang belum dicapai oleh badan intelijen AS.

Laporan Partai Republik itu juga mengutip 'banyak bukti' bahwa para ilmuwan Institut Virologi Wuhan (IVW) bekerja untuk memodifikasi virus corona untuk menginfeksi manusia dan manipulasi semacam itu dapat disembunyikan.

Baca Juga: Sabet Emas di Olimpiade Tokyo, Greysia Polii-Apriyani Rahayu Beberkan Rahasia Kompak Meski Usia Terpaut Jauh

Para ilmuwan Institut Virologi Wuhan (IVW) dibantu oleh para ahli AS dan dana pemerintah China dan Amerika Serikat.

Perwakilan Mike McCaul, Republikan teratas di Komite Urusan Luar Negeri DPR, merilis laporan oleh staf panel Partai Republik.

Ia mendesak penyelidikan bipartisan tentang asal-usul pandemi Covid-19 yang telah menewaskan 4,4 juta orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Twitter Rilis Kompetisi untuk Menemukan Bias dalam Algoritma Foto, Hadiah Ratusan Dollar AS

Tiongkok menyangkal virus corona yang dimodifikasi secara genetik bocor dari fasilitas di Wuhan, sebuah teori terkemuka tetapi belum terbukti di antara beberapa ahli.

Diketahui Wuhan merupakan tempat kasus Covid-19 pertama terdeteksi pada 2019. Beijing juga membantah tuduhan menutup-nutupi.

Pakar lain menduga pandemi itu disebabkan oleh virus hewan yang kemungkinan ditularkan ke manusia di pasar makanan laut dekat IVW.

Baca Juga: Ganda Putri Raih Emas Olimpiade Tokyo 2020, Doa Greysia Polii Terkabul: Kami Ingin Mengubah Sejarah

"Kami sekarang percaya sudah waktunya untuk sepenuhnya mengabaikan pasar basah sebagai sumbernya," kata laporan itu dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

"Kami juga percaya banyak bukti yang membuktikan bahwa virus memang bocor dari WIV dan itu terjadi sebelum 12 September 2019," lanjutnya.

Laporan tersebut mengutip apa yang disebutnya informasi baru dan yang kurang dilaporkan tentang protokol keselamatan di lab, termasuk permintaan Juli 2019 untuk perbaikan sistem pengolahan limbah berbahaya senilai $1,5 juta untuk fasilitas tersebut, yang berusia kurang dari dua tahun.

Baca Juga: Cetak Gol Tunggal di Babak Extra Time, AS Juara Piala Emas Concacaf 2021

Pada bulan April, badan intelijen AS mengatakan setuju dengan konsensus ilmiah bahwa virus itu bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik.

Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei memerintahkan badan-badan intelijen AS untuk mempercepat pencarian mereka tentang asal-usul virus dan melaporkan kembali dalam 90 hari.

Sebuah sumber yang mengetahui penilaian intelijen saat ini mengatakan komunitas intelijen AS belum mencapai kesimpulan apakah virus itu berasal dari hewan atau IVW.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler