Menular Serupa Ebola, WHO Temukan Kasus Pertama Virus Marburg di Guinea Afrika Barat

10 Agustus 2021, 08:50 WIB
World Health Organization (WHO) /Pixabay/padrinan/

PR PANGANDARAN -  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin mengatakan, otoritas kesehatan di Guinea telah mengkonfirmasi satu kematian akibat virus Marburg, demam berdarah yang sangat menular mirip dengan Ebola.

Ini menandai pertama kalinya penyakit mematikan itu diidentifikasi di Afrika Barat. Ada 12 wabah besar virus Marburg sejak 1967, sebagian besar di Afrika bagian selatan dan timur.

Kasus baru virus Marburg di Guinea pertama kali diidentifikasi minggu lalu, hanya dua bulan setelah negara itu dinyatakan bebas dari Ebola menyusul gejolak singkat awal tahun ini yang menewaskan 12 orang.

Baca Juga: Menanti 5 Hal Unik Olimpiade Paris 2024, Ada Maraton Massal yang Bisa Diikuti

Pasien, yang sejak itu meninggal karena penyakit itu, pertama kali mencari perawatan di klinik setempat sebelum kondisinya memburuk dengan cepat, kata pernyataan WHO.

Analis di laboratorium demam berdarah nasional Guinea dan Institut Pasteur di Senegal kemudian mengkonfirmasi diagnosis Marburg.

"Potensi virus Marburg untuk menyebar jauh dan luas berarti kita harus menghentikannya," kata Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, dalam pernyataannya, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Baca Juga: Peringatan WHO: Pria Meninggal karena Virus Baru yang Sangat Mematikan di Afrika Barat

"Kami bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk menerapkan tanggapan cepat yang didasarkan pada pengalaman dan keahlian Guinea di masa lalu dalam menangani Ebola, yang ditularkan dengan cara yang sama," kata Moeti.

Baik kasus Marburg dan kasus Ebola tahun ini terdeteksi di distrik Gueckedou Guinea, dekat perbatasan dengan Liberia dan Pantai Gading.

Kasus pertama epidemi Ebola 2014-2016, yang terbesar dalam sejarah, juga berasal dari wilayah yang sama di kawasan hutan Guinea Tenggara.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 10 Agustus 2021: Al Siapkan Dinner Romantis untuk Andin

Tingkat kematian kasus Marburg bervariasi dari 24% hingga 88% pada wabah di masa lalu tergantung pada jenis virus dan manajemen kasus, kata WHO.

Lebih lanjut, WHO menambahkan bahwa penularan terjadi melalui kontak dengan cairan dan jaringan tubuh yang terinfeksi.

Gejala termasuk sakit kepala, muntah darah, nyeri otot dan pendarahan melalui berbagai lubang.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler