Miliki Pandangan Skeptis, Perawat di Jerman Diduga Ganti Vaksin Covid-19 dengan Larutan Garam

12 Agustus 2021, 10:40 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 yang diganti dengan larutan garam. /Pixabay/Hakan German/

PR PANGANDARAN - Pihak berwenang di Jerman utara mengimbau ribuan orang pada Selasa, 11 Agustus 2021 untuk mendapatkan lagi suntikan vaksin Covid-19.

Imbauan itu diserukan usai penyelidikan polisi yang menemukan seorang perawat Palang Merah diduga telah menyuntik mereka dengan larutan garam, alih-alih vaksin Covid-19.

Menurut keterangan polisi, perawat diduga menyuntikkan larutan garam ke lengan orang-orang, bukan dosis asli vaksin Covid-19 di pusat vaksinasi di Friesland, distrik pedesaan dekat pantai Laut Utara pada awal musim semi.

Baca Juga: Kini Rival Hendra Setiawan, Yuta Watanabe Akui Ingin seperti Markis Kido: Dia Tetap di Hatiku Selamanya

"Saya benar-benar terkejut dengan episode ini," kata Sven Ambrosy, seorang anggota dewan lokal, di Facebook ketika pihak berwenang setempat mengeluarkan panggilan kepada sekitar 8.600 warga yang mungkin terkena dampak.

Meskipun larutan garam tidak berbahaya, kebanyakan orang yang divaksinasi di Jerman pada bulan Maret dan April, ketika pergantian diduga terjadi adalah orang tua yang berisiko tinggi terkena penyakit virus yang berpotensi fatal.

Penyelidik polisi Peter Beer, berbicara sebelumnya pada konferensi pers yang diliput oleh media Jerman, mengatakan bahwa berdasarkan pernyataan saksi ada "kecurigaan yang masuk akal tentang bahaya".

Baca Juga: Azriel Hermansyah Puji Mati-matian Ashanty di Tengah Kedekatan Krisdayanti dengan Aurel: Malaikat Tak Bersayap

Motif perawat, yang tidak disebutkan namanya, tidak jelas tetapi dia telah mengungkapkan pandangan skeptis tentang vaksin di posting media sosial, kata penyelidik polisi.

Tidak segera jelas apakah tersangka telah ditangkap atau didakwa dalam kasus tersebut, yang menurut penyiar NDR telah diserahkan ke unit khusus yang menyelidiki kejahatan bermotif politik.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis belum ada keterangan lebih lanjut dari polisi setempat yang menolak berkomentar di luar jam kerja normal.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler