Muak Gegara Sering Diejek, Desa ‘Fucking’ di Austria Bakal Ganti Nama Jadi ‘Fugging’ di Tahun 2021

- 1 Desember 2020, 06:30 WIB
Seorang wanita mengendarai sepeda melewati plang nama desa Fucking, Austria.
Seorang wanita mengendarai sepeda melewati plang nama desa Fucking, Austria. /Tellerreport/

PR PANGANDARAN – Salah satu penduduk desa di Austria akan mendapat nama baru untuk desa mereka pada tahun depan yaitu 'Fugging'.

Pergantian nama ini disebabkan karena desa mereka kerap kali mendapat ejekkan dengan nama desa Fucking terutama di media sosial.

Mereka sudah tak tahan dengan ejekan yang terus berkelanjutan terhadap nama desa mereka yang menurut beberapa ahli sudah ada sejak abad ke-11.

Baca Juga: SELAMAT! Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja Raih Penghargaan Dwija Praja Nugraha dari PGRI

Laporan dari rapat dewan kota telah diterbitkan dan menyatakan bahwa desa berpenduduk sekitar 100 orang, 350 km (215 mil) barat Wina, akan diberi nama Fugging mulai 1 Januari 2021.

Ejekkan yang mereka dapat semakin sering dengan banyaknya turis berbahasa Inggris yang datang untuk mengambil foto di papan petunjuk pintu masuk desa mereka dengan pose-pose tak pantas dan tersebar di media sosial.

Beberapa bahkan dilaporkan telah mencuri rambu-rambu tersebut yang membuat pihak berwenang setempat menggunakan beton untuk mencegah pencurian kembali.

Baca Juga: Fakta-fakta Terbaru Mayat WNI Wanita dalam Koper di Mekah, Berinisial A dan Sengaja Dibuang di Jalan

Dengan semua hal yang telah terjadi, mayoritas penduduk desa memutuskan bahwa mereka sudah muak dan ingin mengganti nama desa tersebut.

“Saya dapat memastikan bahwa desa itu telah diganti namanya,” ucap Andrea Holzner, walikota Tarsdorf dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Guardian.

“Saya benar-benar tidak ingin mengatakan apa-apa lagi, kami sudah cukup dengan banyak kehebohan di media tentang hal ini sebelumnya,” tambahnya.

Baca Juga: Gaya MC nya Kerap Dibandingkan dengan Daniel Mananta, Boy William: Bagian Terberat Bagi Gue Kayak...

Namun, tidak semua orang merasa senang dengan pergantian nama desa tersebut. Beberapa orang berpendapat jika ejekkan tersebut hanya candaan dan bisa mengangkat nama desa mereka secara tak langsung.

Desa ini pertama kali dihuni secara resmi sekitar 1070, tapi menurut pengetahuan setempat seorang bangsawan Bavaria abad keenam bernama Focko benar-benar mendirikan pemukiman tersebut pada 1825.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x