Menkes India Positif Covid-19 Usai Disuntik Vaksin, Begini Reaksi Netizen hingga Pejabat Kementerian

- 5 Desember 2020, 21:12 WIB
Ilustrasi bendera India.
Ilustrasi bendera India. /Pexels/Still Pixels

PR PANGANDARAN – Kabar mengejutkan kali ini datang dari negara tetangga yakni Haryana India. Pasalnya, Menteri Kesehatan Haryana yakni Anil Vij ini dinyatakan positif Covid-19.

Saya telah dinyatakan positif corona. Saya dirawat di Rumah Sakit Umum Ambala Cantt. Semua yang pernah melakukan kontak langsung dengan saya, disarankan untuk  menjalani tes corona,”cuitnya dalam laman Twitter pribadinya @anilvijminister pada 5 Desember 2020 waktu Haryana.

Kabar ini tentunya sangat mengejutkan masyarakat India, khususnya Haryana. Pasalnya, sebelumnya, Anil Vij selaku Menteri Kesehatan mengumumkan bahwa dirinya akan menerima dosis uji coba ketiga vaksin Coronavirus secara sukarela yang akan dilakukan pada Jumat, 20 November 2020.

Baca Juga: Terkonfirmasi Positif Covid-19, Menaker Ida Fauziyah Ngaku Sempat Terkejut dan Yakin Segera Pulih

Hal ini terlihat dari laman Twitter pribadinya @anilvijminister yang diunggahnya satu hari sebelum dirinya divaksin yakni pada Kamis, 19 November 2020.

“Besok jam 11 siang, saya akan diberi dosis uji coba vaksin Coronavirus #Covaxin produk dari Bioteknologi Bharat di Rumah Sakit Umum, di Ambala Cantt di bawah pengawasan ahli dari tim Dokter dari PGI Rohtak dan Departemen Kesehatan. Saya telah mengajukan diri untuk menerima dosis uji coba,” ujar Anil Vij yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Dalam unggahannya tersebut belum diketahui secara pasti apakah selama uji coba ini dia diberikan calon vaksin yang betul akan digunakan besok atau hanya diberikan placebo.

Baca Juga: Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19, Menteri Kesehatan India Malah Dinyatakan Positif Virus Corona

Dengan adanya pemberitaan yang diberitakan secara terbuka oleh Anil Vij bahwa dirinya positif Covid-19 bahkan seusai menerima vaksin uji coba fase ketiga, banyak pro dan kontra dari sejumlah pengguna Twitter.

Sejumlah pengguna Twitter tersebut ada yang mempertanyakan keefektifan vaksin tersebut seperti salah satu pengguna Twitter yakni @Seth_Chaitanya7 yang membalas unggahan Anil Vij atas kabar dirinya yang positif Covid-19.

“Semoga lekas sembuh, pak. Vaksin yang diberikan kepada Anda tampaknya tidak efektif,” ujar pemilik akun Chaitanya seth @Seth_Chaitanya7 pada 5 Desember 2020 waktu India.

Baca Juga: Virus Corona di Indonesia Bertambah 6.027 kasus, Jakarta Jadi Provinsi Penyumbang Covid-19 Terbanyak

Sementara itu, tidak sedikit juga yang ikut meluruskan kabar yang buruk seputar vaksin yang diterima Anil Vij, salah satunya adalah Sumeet Bhasin @sumeetbhasin di tanggal yang sama.

“Bukan itu permasalahannya: Kita perlu 2 dosis vaksin, vaksin yang kedua diberikan setelah 28 hari dari pemberian vaksin dosis pertama. Sudah diberitakan panjang lebar di media bahwa perlu waktu 15 hari bagi vaksin dosis kedua agar bekerja efektif. Secara keseluruhan perlu waktu 42 hari agar vaksin efektif dalam membentuk antibodi,” ujarnya.

Menurut keterangan salah satu pejabat Kementerian Kesehatan yang tidak mau disebut namanya, antibodi untuk melawan infeksi terbentuk setelah beberapa hari pasca pemberian vaksin kedua karena ini adalah vaksin dua dosis.

Baca Juga: Belasan Tahun Dihantui Narkoba, Intip 8 Fakta Kehidupan Iyut Bing Slamet sebagai Artis

Hal ini tidak hanya berlaku bagi Anil Vij, yang hanya mendapatkan satu dosis entah itu vaksin atau placebo.

Vijender, Chauhan selaku Koordinator Medianya Anil Vij mengungkapkan bahwa Menteri Kesehatan merasa kelelahan sesampainya di Chandigarh pada Jumat sore.

“Dia melakukan tes sendiri pagi hari ini dan hasilnya positif. Staf akan diuji sendiri hari ini,” ujar Chauhan.

Seperti yang telah diketahui bahwa pihak Bioteknologi Bharat telah mendapat persetujuan dari Drug Controller General of India (DCGI) untuk melakukan uji klinis vaksin uji coba fase ketida.

Baca Juga: Hanya Butuh Air, Ini Cara Mudah dan Ampuh untuk Memastikan Keaslian dan Kemurnian Madu

“Setelah berhasil menyelesaikan analisis sementara dari uji klinis fase 1 dan 2 dari Covaxin, Bioteknologi Bharat mendapatkan persetujuan dari Drug Controller General of India (DCGI) untuk melakukan uji klinis fase ke-3 pada 26 ribu peserta di lebih dari 25 pusat di seluruh India,” ujar pihak Bioteknologi Bharat.

Menurut keterangan pejabat tinggi dari National Institute of Cholera and Enteric Diseases (ICMR-NICED) di Kolkata, hasil dari uji coba fase ke-3 dari calon vaksin coronavirus yakni Covaxin yang dikembangkan di dalam negeri ini akan diperkirakan tersedia pada November 2021.

Sementara itu, menurutnya, untuk laporan sementaranya mungkin akan tersedia paling cepat pada Mei 2021. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Twitter Hindustan Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah