Kim Jong-un Sebut AS 'Musuh Terbesar Kami': Sifat Asli Negara Itu Tidak Berubah

- 9 Januari 2021, 15:00 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengancam AS untuk meningkatkan senjata nuklirnya/Instagram/@kimjongun_official
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengancam AS untuk meningkatkan senjata nuklirnya/Instagram/@kimjongun_official /

PR PANGANDARAN - Menurut media pemerintah Korea Utara pada Sabtu 9 Januari 2020, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un menyerukan senjata nuklir yang lebih canggih dan menyebut Amerika Serikat 'musuh terbesar kami'.

Hal itu memberikan tantangan berat bagi Presiden terpilih Joe Biden hanya beberapa hari sebelum dia menjabat.

Menurut kantor berita negara KCNA, kebijakan permusuhan Washington tidak akan berubah terlepas dari siapa yang menempati Gedung Putih, tetapi mencabut kebijakan tersebut akan menjadi kunci bagi hubungan Korea Utara-AS.

Baca Juga: Minta Maaf ke Gading dan Keluarga Besarnya, Roy Marten Sebut 'Gisel Tetap Ibu yang Baik untuk Gempi'

“Kegiatan politik luar negeri kami harus difokuskan dan diarahkan untuk menaklukkan AS, musuh terbesar kami dan hambatan utama bagi perkembangan inovatif kami,” kata Kim yang dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuteurs.

"Tidak peduli siapa yang berkuasa di AS, sifat asli AS dan kebijakan fundamentalnya terhadap Korea Utara tidak pernah berubah," ujar Kim.

Kim mengatakan Korea Utara tidak akan 'menyalahgunakan' senjata nuklirnya tetapi negara itu memperluas persenjataan nuklirnya, termasuk kemampuan serangan 'preemptive' dan 'pembalasan' dan hulu ledak dalam berbagai ukuran.

Baca Juga: HUT Ke-48, PDIP Gunakan Lotus Sebagai Simbol Gerakan Cinta Ciliwung Bersih

Kim menyerukan untuk mengembangkan peralatan termasuk senjata hipersonik, rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat (ICBM), satelit mata-mata, dan drone.

Kim menambahkan Korea Utara sedang mempersiapkan untuk uji coba dan produksi berbagai senjata baru, termasuk roket multi-hulu ledak dan hulu ledak terbang supersonik untuk roket balistik jenis baru sementara penelitian tentang kapal selam nuklir hampir selesai.

"Kim cukup banyak menunjukkan apa yang ada di pikirannya - rudal kapal selam, ICBM yang lebih baik, dan senjata canggih lainnya," kata Yoo Ho-yeol, profesor studi Korea Utara di Universitas Korea di Seoul.

Baca Juga: Ayu Dewi dan Raffi Ahmad Kesal Lihat Gaya Dimas di Depan Wartawan: Masih Ada Harganya Gak Gue?

Yoo mengatakan pada dasarnya itulah yang akan dilihat Washington ke depan, yang dapat meningkatkan ketegangan atau membuka pintu untuk pembicaraan.

"Pernyataan Kim adalah salah satu garis besar pertahanan nasional Korea Utara dan masalah nuklir paling ambisius dalam beberapa waktu," kata Ankit Panda, seorang peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS.

"Itu bisa menjadi pertanda kembalinya uji coba nuklir, yang sekarang ada di atas meja mengingat Kim mencabut moratorium April 2018," katanya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah