Ternyata Pramugari Filipina Tewas Bukan karena Diperkosa 11 Pria, Warganet Desak Publik Minta Maaf

- 16 Januari 2021, 12:06 WIB
Pramugari 23 tahun, Christine Angelica Dacera ditemukan tewas usai diperkosa 11 pria.
Pramugari 23 tahun, Christine Angelica Dacera ditemukan tewas usai diperkosa 11 pria. /Instagram.com/@xtinedacera

PR PANGANDARAN – Nama Christine Dacera belakangan memang kerap mewarnai media internasional.

Pasalnya wanita yang berprofesi sebagai pramugari itu ditemukan tewas di bak mandi, sesaat setelah momen tahun baru berganti.

Dugaan sementara mengatakan bahwa Dacera meninggal karena diperkosa oleh 11 pria.

Baca Juga: Pakai Baju Golf Rp11 Juta, Luna Maya Ramai Dipuji Warganet: Pantesan Keren!

Namun hasil otopsi mengejutkan publik, ternyata Dacera meninggal tidak karena diperkosa, melainkan karena sebab alami.

Penemuan wanita asal Filipina yang berusia 23 tahun ini awalnya dilaporkan karena terdapat memar dan luka.

Kemudian ditemukan pula robekan dan air mani di alat kelaminnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang menyebabkan kematian Dacere.

Baca Juga: Rocky Gerung Ikut Komentari Pelaporan Mbak You: Itu Juga Presiden Tukang Ramal

Namun laporan otopsi resmi telah membantah klaim ini, menyatakan bahwa dia meninggal karena 'aneurisma aorta pecah'.

Tidak terima atas laporan tersebut, Ibunya, Sharon Dacera bersikeras bahwa otopsi telah dirusak.

“Bagi saya, anak perempuan saya diperkosa. Jika Anda melihat tubuh Christine, jika Anda adalah ibunya, Anda pasti akan merasakan sakit yang diderita Christine dari mereka tetapi putri saya tidak dapat berbicara lagi karena dia meninggal,” katanya kepada program berita Filipina, Headstart sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari World of Buzz.

Baca Juga: Mengkhawatirkan! Ahli Prediksi Covid-19 di Indonesia Bakal Capai 1 Juta Kasus di Februari 2021

Dia juga menyebutkan bahwa luka dan memar di tubuh Christine tidak dimasukkan dalam laporan resmi, membuatnya percaya bahwa laporan itu tidak akurat sama sekali.

Rekaman CCTV dari malam itu menunjukkan Christine mencium seorang pria yang pernah berpesta dengannya hanya beberapa jam sebelum kematiannya.

Rommel Galido, yang juga berada di pesta itu, mengatakan kepada Philippine Star bahwa Dacera mengatakan sesuatu padanya.

Baca Juga: Mengkhawatirkan! Ahli Prediksi Covid-19 di Indonesia Bakal Capai 1 Juta Kasus di Februari 2021

"Seseorang memasukkan sesuatu ke dalam minuman saya,” ungkapnya.

Meski demikian, Kejaksaan Kota Makati menjelaskan bahwa masih belum cukup bukti yang membuktikan bahwa pramugari tersebut mengalami kekerasan seksual atau pemerkosaan.

Otopsi kedua telah diperintahkan dan Sekretaris Kehakiman, Menardo Guevarra mengatakan pada hari Selasa bahwa NBI telah berhasil mengekstraksi sampel urin dari tubuh Dacera.

Sampel urin memberikan banyak informasi kepada tim forensik, dan hasilnya akan dirilis dalam beberapa minggu.

Baca Juga: Klaim Ribka Tjiptaning Soal Vaksin Bikin Lumpuh Bohong, Najwa Shihab Beberkan Fakta Sebenarnya

Sementara itu, warganet yang meyakini hasil otopsi resmi kini menuntut permintaan maaf kepada para tersangka.

Pada 5 Januari, pengguna Facebook Keisha Riego menulis sebuah postingan yang mengungkapkan simpatinya kepada mereka yang telah dituduh secara salah.

“Saya merasa kasihan kepada orang-orang (yang sebagian besar dikatakan gay) yang bersama Christine Dacera yang mudah dihakimi hanya karena mereka bersama di pesta,” tulisnya dalam postingannya.

Baca Juga: Imbau Para Seleb Tak Anggap Bikin Klaster Covid-19 adalah Tren yang Keren, Hendri Satrio: Semoga...

"Mereka semua ditunjuk sebagai tersangka kejahatan yang sebenarnya tidak mereka lakukan. Orang-orang melecehkan, menghantam, dan mencap mereka sebagai pembunuh Christine karena informasi palsu yang tersebar di seluruh sini di media sosial," lanjutnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x